Chapter 14: JunHao

79 15 8
                                    

NOTE: Selama ini pasangan ini jarang diceritakan. Maka dari itu, sebagai selingan dari Soonhoon ini, silahkan menikmati Special Chapter.

Xu Minghao. Gadis manis yang seusia dengan Jihoon. Sedang berada di atas ranjangnya memainkan laptopnya. Minghao adalah seorang penulis buku best seller yang cukup terkenal dengan nama HaoXu. Gadis itu terduduk di atas ranjangnya dengan kaki yang diluruskan dan laptop berada di atas pangkuannya. Kacamata bulat bertengger indah membingkai wajahnya. Ada headphone yang tersambung dengan laptopnya dan berakhir di telinganya.

Wajahnya serius dengan apa yang ia kerjakan. Jarinya mengetik dengan gesit di atas keyboard laptop biru miliknya.

"Hmmm, sepertinya harus aku tambahkan," Minghao bermonolog.

Ponselnya menyita perhatiannya. Gadis itu meraih ponselnya dan melihat pesan yang terkirim. Dari Jihoon. Gadis keturunan Tiongkok itu tersenyum. Ini adalah pertama kalinya Jihoon memberikannya pesan sejak ia memberikan nomor ponselnya di hari terakhir dari acara reuni. Setelah setengah dekake tidak pernah berhubungan dengan sahabatnya itu Minghao bersyukur bertemu lagi ketika akhirnya dipertemukan kembali di acara reuni kemarin.

{Minghao, annyeong or Should it be... Nihao. Bagaimana kabarmu? Hao-ya, apakah bukumu sudah selesai? Apakah kau punya waktu untuk bertemu denganku? Hubungi aku jika kau sudah membaca ini}

Minghao segera men-dial nomor sahabatnya itu.

"Yeobeoseo Minghao. Bagaimana kabarmu?" Ucap Jihoon dari balik panggilan.

"Jihoonie, aku baik. Bagaimana dengamu Ji? Kerjamu lancar kan? Ada apa hmm? Kamu itu tidak pernah menghubungiku. Ini pertama kali. Pasti ada yang penting,"

"Ya, kenapa kau pintar sekali tebaknya? Kan aku belum kasih clue apapun. Oh iya, bukumu sudah selesai?"

"No not yet. Why? Tumben sekali bertanya tetang bukuku,"

"Ani, hanya saja di studioku sedang mencari topik untuk bulan depan dan jadwal akan diurus besok oleh redaktur kami. Kau mau kan? Aku sendiri yang akan men-interview." Tawar Jihoon.

"Jjinja? Aku mau...,"

"Okay, nanti aku akan menjemputmu yah. Berikan saja aku alamatmu," ucap Jihoon.

Minghao mengangguk, walau ia tahu tidak akan terlihat oleh Jihoon "Aku akan bersiap. Jaga dirimu, I love you" ucap Minghao mengakhiri panggilan mereka.

🕊️🕊️🕊️

Pria tampan dengan hairband melilit kepalanya. Sedang berlari pada pagi hari. Peluh membasahi baju kausnya yang tipis dan sleeveless. Rambutnya berpantulan di atas kepalanya. Matanya menatap lurus ke depan, kakinya terus berlari dengan teratur.

Sampai akhirnya ia mengingat sesuatu dan berhenti berlari sesaat, lalu memutar arah untuk kembali ke rumah. Padahal baru setengah jam ia berlari, tapi ia sudah harus kembali. Bagi Jun, berlari pagi itu harus 3 jam. Dimulai dari berjalan kecil pada jam 5 dini hari hingga pukul 7 pagi lalu akan melanjutkan kegiatannya hingga jam 8 sudah tiba di studionya untuk memulai instruksi.

Kalian masih ingat pekerjaan Jun kan?

Yes, of course, a film director.

Padahal dirinya tidak pernah sampai tayang di saluran TV manapun, tapi apa salahnya menjadi sehat?

Kesehatan adalah nomor satu, jika ia tidak sehat maka ketampanannya itu akan berkurang. Nilai tambahnya sudah berkurang. Itu menurut saran Soonyoug. Tapi ada benarnya. Maka dari itu Jun mempertahankannya.

Wrong way to say love [soonhoon GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang