Chapter 29: End of that affliction

80 12 14
                                    

Masalah masa lalu? Selesai.

Masalah musuh? Baru berakhir.

Masalah pasangan? Sedang diusahakan.

Masalah keluarga? Yah! Ini belum diselesaikan.

Dino, menentang! Mengatakan bahwa dirinyalah yang paling berperan. Memang dirinya selama ini jarang berada disekitar Jihoon. Tapi Dino selalu mengirimi pesan kepada Jihoon.

Soonyoung melihatnya, tapi ia menganggap itu biasa. Dino sudah seperti adik bagi Soonyoung juga. Hanya dia yang bisa Jihoon anggap sebagai adik kandung.

"Aku tidak mau! Jihoon noona tidak akan pergi dengan siapapun! Aku tidak mau! Aku ingin bersama noona terus," ucap Dino sembari memeluk tubuh Jihoon. Sejak tadi, Dino hanya merengek dan bergelanyut pada Jihoon.

Kalau begini Soonyoung bisa apa? Ini di luar dugaannya. Entahlah, Soonyoung tidak merasa risih melihat kedekatan Dino dan Jihoon. Perasaanya memang sempat berapi ketika mengingat Dino pernah mencium pipi Jihoon dulu.

"Maafkan Dino yah. Kamu jadi kurang nyaman," ucap Doyoon pada Soonyoung yang terlihat tegang sejak Dino terus memberontak.

"Ani, aku baik," ucap Soonyoung akhirnya. Memasang senyumnya walau sedikit terpaksa entah karena apa. "Aku tahu semuanya. Tapi tidak dengan Dino. Dino bahkan tidak memberitahukan apapun pada kami. Selama ini akupun mengira semua sikap manjanya terhadap Jihoon hanya karena ia ingin punya kakak,"

"Tidak masalah, aku akan berbicara dengannya. Aku akan mencoba untuk akrab dengannya,"

Doyoon tersenyum. Benar ucapan Jihoon kemarin. Soonyoung sudah banyak berubah. Tidak hanya sikap dan perbuatan, namun juga aura yang ia pancarkan. Semuanya sudah menjadi lebih baik.

"Kau bisa bicara dengannya jika dia sudah tenang. Sekarang biarkan saja dulu dia dengan Jihoon," ucap Doyoon.

Jujur, ia tidak tahu kalau Dino menyimpan perasaan itu. Jihoon lebih banyak bercerita dibandingkan Dino. Padahal Dinolah yang menjadi anak kandungnya, bukan Jihoon.

Mungkinkah karena Jihoon seorang anak perempuan? Mungkin, Doyoon juga masih tidak tahu mengapa.

Mau bagaimana lagi? Jihoon memang terbuka sejak kecil. Sama seperti mediang ibunya, kenang Doyoon.

Doyoon tidak tahu, harus berpihak pada siapa. Ia tahu Jihoon sudah menaruh hatinya pada Soonyoung, begitupun sebaliknya. Di luar dugaan, anak kandungnya itu rupanya sangat menginginkan Jihoon, konflik.

ini sulit untuk diatasi. Tapi Doyoon percaya, pasti akan berakhir. Dengan cara yang benar.

Doyoon mengenal Jihoon dengan baik. Tahu betul bahwa gadis itu cukup bijak untuk masalah seperti ini.

🕊️🕊️🕊️

"Kau tidak mau bicara dengannya? Mencoba untuk mengenalnya lebih?" tawar Jihoon. Lelaki 23 tahun itu memandang Jihoon. Noona-nya itu sudah berusia 27 tahun sekarang. Mungkinkah ia harus mencari yang lain saja? Tidak! Dino tidak ingin seperti itu.

Usia mereka memang berselang 4 tahun, tapi Dino tidak ingin melepas Jihoon.

"Mungkin dia ingin mengajakmu. Kau tidak lagi berusia belasan tahun, Din. Harusnya kamu sudah lebih mengerti kan?" Dino tak menjawab, mengeratkan pelukkannya pada Jihoon.

"Nanti, jika aku sudah puas memelukmu," ucap Dino. Jihoon tahu, kalau sudah seperti ini, Dino sedang menimbang-nimbang. Semoga keputusan yang akan diambilnya nanti tidak akan mengecewakannya.

🕊️🕊️🕊️

"h-hyung," Panggil Dino ragu.

Soonyoung yang tadinya sedang berkirim pesan dengan sang ibu terhenti. "Eoh? Dino? Kemarilah, duduk disampingku," ucap Soonyoung lembut sembari menepuk sofa di sebelahnya. Dino melangkah dengan ragu-ragu.

Wrong way to say love [soonhoon GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang