Chapter 40: I Got U back

109 20 0
                                    

Ingin membunuh ayahnya saja. Tapi itu akan membuat ibunya sedih. Soonyoung menjadi sangat bimbang akan semua pemikirannya sendiri. Sudah ia putuskan untuk hari ini, menjemput Jihoon, siap atau tidaknya. Sudah tiga hari ini mereka berpisah. Soonyoung tidak bisa menunggu lebih lama. Jihoon pergi karena kebodohannya. Tidak akan ia lakukan untuk kedua kalinya.

Mingyu selalu menceritakan kegiatan Jihoon selama seharian pada tengah malam jika ia menghubunginya. Yah, memang itu niatan Soonyoung.

"Astaga, Soonyoung. Akhirnya kau mau menjemputnya," ucap Wonwoo menyambut kedatangan Soonyoung yang baru ia bukakan pintu. "Maaf, apakah dia menyusahkanmu?"

"Tidak perlu khawatir tentang itu, sebelum ada kau, dia sudah banyak menyusahkanku," ucap Wonwoo enteng.

"Kau tahu? Ginjal istrimu itu pasti cemerlang," ucap Wonwoo sembari menarik lengan Soonyoung memasuki rumahnya.

"Eh?" Ah! Soonyoug ingat sekarang! Jihoon itu sangat-sangat-sangat-sangat rajin minum. Melebihi batas lagi.

"Aku sudah tahu sih. Hanya saja aku pikir itu sudah berhenti sejak berpacaran denganmu dulu. Rupanya sama saja," ucap Wonwoo lagi.

Kalian tahu? 6 galon air tersedia di rumah. Berapa waktu yang kalian gunakan untuk menghabiskan 6 buah galon? Jihoon dapat menghabiskan 1 galon dalam dua hari saja. 6 galon akan habis dalam waktu 12 hari alias kurang dari dua minggu. Ya, Jihoon sehebat itu dalam meneguk air.

"Jika ginjalku rusak, aku akan meminta Jihoon mendonorkan satu untukku. Aku yakin miliknya dapat aku gunakan bercermin saking bersihnya," ucap Wonwoo.

Soonyoung melihat istrinya. Dia ada di sana, duduk dengan buku di tangannya. Tidak menyadari kehadirannya.

"Kau sapa sendiri, selama dia di sini, dia tidak ingin membahasmu sama sekali," ucap Wonwoo pelan.

Nyonya Kim itu sudah berjalan menuju dapur.

Soonyoung ragu menyapa. Pasalnya, Jihoon pasti takut padanya. Jihoon pasti mengira dirinya tidak akan memaafkan. Tapi itu semua salah. Jihoon tidak bersalah, untuk apa merasa bersalah? Dialah yang patut merasa bersalah.

Perlahan Soonyoung duduk di samping istrinya. Jihoon seakan lupa dunia jika sudah berhadapan dengan bacaan. Sama seperti Wonwoo. Soonyoung melingkarkan lengannya pada pinggang Jihoon. Membuat istrinya itu terlonjak kaget. Lalu menatapnya horor.

"Jihoon, maafkan aku. Pulang yah. Aku kesepian," ucap Soonyoung memelas.

Masalah tidak akan selesai sendiri jika kau tidak bertindak. Lebih baik bicarakan dan selesaikan dibandingkan menghindar.

Itu ucapannya sendiri dulu. Ia terlalu takut akan tatapan Soonyoung saat ia memberitahukan alasan di balik semuanya.

Soonyoung mengecup singkat bibir Jihoon untuk menyadarkannya.

"Kau mau pulangkan? Kau bisa menghabiskan persediaan air Wonwoo kalau di sini terus. Aku yakin kau sudah menghabiskan satu galon air selama di sini," ucap Soonyoung tersenyum jahil. Mencoba meyakinkan istrinya bahwa dirinya tidak mempermasalahkan apapun dan mulai bercanda lagi.

Masih tidak mendapat jawaban. Soonyoung meraih buku di tangan Jihoon. Menutupnya dan meletakkannya di atas meja. Menggendong Jihoon seperti bayi koala dan membiarkan istrinya itu terbingung-bingung.

"Wonwoo-ya, aku pulang. Terima kasih sudah menjaga Jihoon untukku. Akan kuganti airmu nanti," Ucap Soonyoung.

"Tidak perlu. Bawa saja dia sejauh-jauhnya," Seru Wonwoo sebagai balasan.

Soonyoung terkekeh. Ia tahu itu hanya candaan.

"Sampaikan terima kasihku untuk Mingyu juga," ucap Soonyoung lalu membawa istrinya memasuki mobil.

Wrong way to say love [soonhoon GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang