Chapter 36: Feel Tricked!

68 17 0
                                    

Sudah lama Soonyoung curiga kepada gelagat aneh ibunya, sekarang Soonyoung mengerti. Biasanya sang ibu tidak pernah menolak kunjungannya, tetapi beberapa hari ini sang ibu menolak. Macam-macam alasannya, seperti sedang tidak ada di rumah, ada tamu di rumah dan lain sebagainya.

Ternyata Ayahnya sudah kembali, pasti dari rumah. Soonyoung menyimpulkan bahwa nomor asing yang menghubunginya kemarin adalah ayahnya. Nomor Soonyoung pasti di dapatkannya dari sang ibu.

Ibu Soonyoung memang masih sering mengangkat topik ayahnya beberapa kali. Ibunya masih mengharapkan kembalinya sang suami. Soonyoung tahu, karena ketika ibunya bercerita, selalu menyisipkan kebaikan, bahkan tidak ada satu pun keluhan sang ibu tentang ayahnya.

Sang ibu berharap Soonyoung tidak membenci pria itu, tetap menganggapnya sebagai orangtua. Tapi hati Soonyoung tentu tidak sanggup. Pernah tinggal bertahun-tahun dengan sang ayah, membuatnya hapal kebiasaan lelaki itu.

Soonyoung tahu, jika saja sang ayah kembali dan merayu ibunya, maka pasti akan segera diterima tanpa pikir panjang. Lelaki yang tidak pantas disebut ayah itu pastilah hanya datang untuk balas dendam. Mungkin berencana untuk menghancurkan rumah tangganya yang baru seumur jagung ini.

Ayahnya juga pasti membencinya, karena Soonyoung pernah menggagalkan kencannya. Soonyoung ingat bentakan sang ayah yang begitu membekas di hatinya. Ia tidak akan pernah memaafkan sang ayah yang pernah menyakiti ibunya.

Pria egois itu menceraikan ibu, tapi masih ingin membawa Soonyoung. Kenapa? Katanya saja agar bisa melanjutkan pendidikan Soonyoung  dengan lebih menunjang. Nyatanya kekasih pria bajingan itu menyukai Soonyoung. Menyukai dalam artian sebagai budak. Yah, karena Soonyoung kecil memang rajin walaupun dari keluarga yang cukup terpandang. Menyedihkan memang.

Soonyoung memang sudah merasa risih dengan kehadiran kekasih ayahnya di rumah beberapa kali walaupun perempuan itu memberinya banyak mainan dan cemilan. Walau masih kecil, Soonyoung tahu bahwa perempuan itu yang membuat ibunya harus meninggalkan rumah.

Awalnya Soonyoung percaya saja saat ayahnya memperkenalkan perempuan itu sebagai rekan kerjanya, tetapi kedatangannya yang intens membuat Soonyoung curiga.

Soonyoung sadar selama ia mengenang masa pahitnya, ia masih memiliki darah kedua orangtuanya. Yah, Cinta sang ibu yang menggebu-gebu, mencintai ayahnya meski sudah dicampakkan berkali-kali secara terang-terangan. Sisi emosional dan pendendam Soonyoung juga turun dari sang ayah.

Ingat bahwa Soonyoung pernah berpacaran dengan DK, tapi dia tidak pernah benar-benar menyukai gadis itu. Hanya sekedar penasaran sekaligus akses untuk bisa melihat Jihoon. Ia sadar juga bahwa dulu ia begitu kejam memanfaatkan keluguan DK.

Sebuah tangan mengusap pelan tangan Soonyoung. Menenangkan. Soonyoung menarik isterinya agar bisa duduk di sampingnya.

"Jangan terlihat seperti itu. Kau bisa membaginya denganku," ucap Jihoon lembut. Ia bisa merasakan keresahan Soonyoung yang sedari tadi hanya merenung di depan TV.

Walau Soonyoung tidak ingin Jihoon ikut merasakan keresahan ini, ia sadar bahwa Jihoon sebenarnya berhak tahu.

"Bantu aku, bantu aku melupakan semuanya," ucap Soonyoung berharap.

Jihoon tersenyum lembut.Membuat Soonyoung lupa dengan semua pikiran negatifnya.

"Aku tidak tahu masalahmu. Aku tidak mengerti sepenuhnya. Kau mengerti betul bagaimana masalahmu. Tapi, aku hanya ingin menyampaikan ini. Jangan sampai kau salah mengambil langkah. Pikir sebelum semakin memperkeruh suasana nantinya. Tidak semua masalah diselesaikan dengan luapan emosi dan berapi-api. Sebaliknya, jika kau kecewa, jelaskan kekecewaanmu itu perlahan saja. Tidak perlu tergesa-gesa, karena semua itu akan tetap ada pada jalurnya,"

Wrong way to say love [soonhoon GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang