Chapter 34: New Conflict

59 14 10
                                    

NOTE: Surprise~/nada bicara Joshua

Dari judul kalian pasti taulah, akan ada sesuatu lagi...

Padahal sudah bahagia sebelumnya hahaha, ya aku jahat pada Soonhoon. Jangan buat mereka bahagia dulu sebelum...





Pagi ini seharusnya menjadi hari baru bagi keduanya dan hanya mereka yang menikmatinya. Tapi, ketukan di pintu depan sangatlah mengganggu.

Soonyoung membuka matanya, namun sang istri tidak lagi berada dalam pelukkannya. Di mana? Tidak mungkin di dapur ataupun ruang tamu. Bel pintu dan ketukan masih terdengar. Berarti Jihoon tidak di luar. Ia tahu, Jihoon akan membuka pintu bagi siapapun jika ada dia di rumah. Jadi sekarang batinnya terus bertanya-tanya keberadaan istrinya itu.

"Soonyoung, kau sudah bangun?" Itu suara Jihoon. Hatinya lega. Jihoon rupanya baru selesai membersihkan diri dan kini sudah berpakaian rapih.

"Ah, sudah. Biarkan aku membuka pintu," ucap Soonyoung. Lelaki itu bangkit dan beranjak keluar dari kamar setelah mencuci muka sekilas.

Soonyoung membuka pintu, sembari menyapa ramah. Tapi dirinya diam setelah mengehatui siapa pengunjung dipagi hari itu. Senyum semangat paginya lutur seketika.

"Hai Sooyoung. Masih ingat?"

🕊️🕊️🕊️

"Jangan ganggu,"seorang lelaki dewasa membentak puteranya. "Kau bodoh atau apa? Terlalu banyak emrepotkan saja,"

Tidak sadarkah dirimu? Kau lebih banyak menyakiti dan mengganggu kehidupanku. Mengekang hidupku dan mengatur segalanya. Tidak membiarkanku mencari kebahagiaanku sendiri! Soonyoung kecil mencibir dalam hati.

"Tidak ada yang mengizinkanmu pergi dari sini! Tinggal dan atur waktu belajarmu! Jika peringkatmu tidak kungjung naik seperti saat masih kelas 3 dulu, jangan harap kau akan mendapatkan jatah makanmu seminggu kemudian,"

Bagaimana aku bisa belajar dengan semua gangguan yang kau lakukan? Aku bahkan tidak sudi mengakuimu sebagai keluargaku sendiri! Tidak bisa! Aku perlu ketenangan dan juga dukungan! Tidak satupun anak bisa belajar dengan tekanan! Jerit Soonyoung, tanpa suara.

"Satu lagi, kau tidak akan kubiarkan bertemu wanita itu! Karena ia pasti salah satu penyebab ketidaksejahteraanku. Aku pastikan itu akan terjadi padamu juga walau belum terlihat sekarang!"

Cukup! Sungguh! Soonyoung tidak tahan lagi dengan tekanan ini. Anak kecik itu berlari menuju kamarnya dan membanting pintu.

"Kwon Soonyoung! Kembali kesini! Aku belum selesai bicara denganmu!"

Soonyoung tidak peduli! Mengunci diri rapat-rapat di kamar. Pintu kukunci. Haruskah Soonyoung kabur dari rumah saja? Mungkin lebih baik aku menjadi gelandangan miskin dibandingkan hidup bergelimang harta namun penuh tekanan!

Yah! Sudah Soonyoung putuskan. Ia meraih tas, mengatur beberapa baju yang akan digunakan. Tidak peduli dengan pintu yang tidak habisnya mengeluarkan bunyi pukulan dan tendangan. Soonyoung sudah menempatkan lemari bukunya di sana. Tidak peduli karena ia tahu, lemari buku itu sangat-sangat berat. Berisi buku yang diberikan oleh wanita yang paling disayanginya di bumi ini... tadinya!

Wanita itu sama saja! Tidak menyayangi Soonyoung sama sekali. Tidak pernah peduli ! Saat ini, Soonyoung memang masih duduk di kelas 6 sekolah dasar sekarang, tapi jangan pikir dia benar-benar bodoh. Dia tahu, semua ini pasti sangat menyakitkan.

Wrong way to say love [soonhoon GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang