LEADERS!!!!
PAGEEE!!!!LANJUT YOOOK!!!
MULAI MASUK KONFLIK NIII...
MENUNGGU???
PENCET VOTENYA DULU...
AND THEN...
CEKIDOOOOTTTT!!!!
"Ada apa sebenarnya antara kau dan... Pangeran Namjoon?"
Deg!
Mendengar pertanyaan Hansung, senyuman yang sejak tadi terukir dibibir Seokjin perlahan menghilang. Raut wajahnya pun berubah pias dan keruh.
"Hyung? Kau baik-baik saja?" tanya Hansung khawatir.
Jika melihat reaksi kakaknya yang seperti ini, berarti benar terjadi sesuatu antara Seokjin dan Namjoon. Dan yang pasti itu bukanlah sesuatu hal yang baik.
"Kenapa kau tiba-tiba ingin bertanya mengenai Pangeran Namjoon kepadaku?" Seokjin membuang muka kearah lain. Menghindari tatapan penuh tanya dari Hansung.
"Aku sudah dengar dari Jimin mengenai hubungan kalian. Berarti benar jika kalian sebenarnya mempunyai hubungan?" Ujar Hansung terus terang.
"Si-siapa bilang? Tidak ada apa-apa antara kami. Kami hanya murni bersahabat Hansung-ah," jawab Seokjin gugup.
Ia lalu melanjutkan langkahnya dengan terburu. Berharap agar Hansung tidak bertanya lagi.
Tapi Hansung tentu saja tidak menyerah. Dia belum mendapat jawaban yang pasti mengenai berbagai pertanyaan yang sejak tadi berseliweran dikepalanya. Ia kemudian mengejar Seokjin. Mencekal lengannya hingga Seokjin terpaksa berhenti. Hansung kemudian berdiri dihadapannya sengaja untuk menghalangi agar Seokjin tidak berusaha kabur lagi.
"Katakan yang sebenarnya padaku hyung. Aku adikmu jadi aku berhak tau apa yang sebenarnya terjadi!" katanya berkeras.
Seokjin tertunduk menghindari tatapan mata Hansung yang menuntut. Terus terang dia bingung harus menjawab seperti apa. Hal itu bukanlah hal yang membahagiakan. Dia juga sejujurnya tidak ingin menjelaskan apapun kepada Hansung karena itu hanya akan membuatnya kembali mengorek luka lama dihatinya yang masih belum sembuh.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan Hansung-ah. Hubunganku dengannya memang sudah berakhir. Sekarang kami murni hanya bersahabat. Itu saja," kata Seokjin pada akhirnya.
"Jadi kalian memang ada hubungan sebelumnya?"
Seokjin mengangguk. "Tapi itu sudah berlalu. Sudah tidak ada yang perlu dibahas lagi.
"Tapi yang aku lihat kalian berdua masih saling mencintai. Tadi aku lihat Pangeran Namjoon masih menatapmu dengan tatapan penuh cinta. Dan sekarang aku melihatmu melamun setelah kepergian mereka. Jadi untuk apa menutupinya? Kembalilah padanya jika kalian memang masih saling jatuh cinta. Kenapa kau harus menyiksa dirimu sendiri hyung?"
"Kau tidak mengerti Hansung-ah. Kau tidak mengerti," Seokjin menggeleng membantah ucapan Hansung.
"Maka jelaskan padaku! Jelaskan agar aku mengerti! Aku tidak bisa melihatmu sedih seperti ini hyungnim! Aku ingin melihatmu bahagia. Apa aku perlu menyeret pangeran Namjoon kesini agar kalian bisa menyelesaikan masalah kalian dan kembali bersama? Ayolah hyung. Kalian pasti bisa memperbaiki semuanya kan? Semua masalah pasti akan ada jalan keluarnya. Termasuk antara kau dan pangeran Namjoon!"
Dengan kasar, Seokjin menghempaskan cekalan tangan Hansung dilengannya. Ia bahkan menatap Hansung tajam. Hansung bahkan sampai merinding melihat tatapan tajam Seokjin yang diarahkan padanya. Seokjin terlihat seperti mau meledak dan itu membuatnya sedikit takut.
![](https://img.wattpad.com/cover/240465227-288-k632750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
When We First Met (Revisi)
FanfictionSebuah kisah dimana Kim Taehyung pemuda yang hidup diabad 21 harus terlempar kembali ke jaman joseon dan masuk kedalam tubuh pemuda bernama Hansung, yang memiliki wajah dan fisik sama sepertinya. Dia dengan terpaksa harus menjalani kehidupan barunya...