Jangan lupa votenya sama komennya aku tunggu...
((((((*****))))))
Malam ini diseluruh penjuru kerajaan sedang diadakan acara perayaan malam pergantian musim. Acara tahunan yang selalu dilaksanakan ketika musim gugur tiba. Dimana pepohonan menggugurkan daunnya dan membuat pemandangan menjadi terlihat semakin indah.
Diibukota, para warga merayakannya dengan mengadakan festival lampion. Mereka akan menerbangkan lampion dipinggir sungai secara serentak pada tengah malam nanti. Acara ini selalu didakan setiap tahun sejak dahulu kala sebagai penghormatan pada leluhur dan rasa syukur kepada Tuhan atas ketentraman dan kedamaian yang berlangsung dikerajaan mereka selama setahun belakangan.
Khusus untuk malam ini Jimin mengajak Hansung keluar untuk menyaksikan kemeriahan festival. Hansung yang baru kali ini melihat festival lampion dijaman Joseon terpesona dengan keindahan kota dimalam hari yang disetiap sudut jalanannya dihiasi dengan berbagai macam lampion dan hiasan cantik. Tidak hanya jalanan tapi begitu juga dengan rumah-rumah penduduk yang mereka lewati juga dihias tak cantik.
Tak henti-hentinya Hansung berdecak kagum hingga Jimin dibuat jengah. Ia menepuk kepala Hansung hingga membuat Hansung mengaduh kesakitan.
"Kenapa kau memukul kepalaku?!" sungutnya kesal.
"Kau itu terlalu berisik sejak tadi. Apa kau tidak pernah melihat festival sebelumnya?!"
"Kau tau kan jika aku hilang ingatan? Bagaimana aku bisa tahu?" kata Hansung sambil menyilangkan jarinya dibelakang tubuhnya.
"Ah, ne. Aku lupa. Mian," Jimin teringat dan langsung merasa bersalah.
"Ck! Paboya!" Hansung menggeleng bercanda. Setelah itu dia menarik tangan Jimin untuk segera pergi menuju tepi sungai tempat dimana acara utama akan dilangsungkan.
Setelah berjalan beberapa lama mereka berdua akhirnya tiba ditepi sungai tempat dimana nantinya lampion-lampion itu akan diterbangkan. Sudah banyak warga yang berada disana sehingga suasana terlihat cukup ramai. Masing-masing dari mereka kebanyakan membawa lampion yang nantinya akan diterbangkan. Melihat itu Hansung langsung mengatakan pada Jimin jika dia juga ingin menerbangkan lampion.
"Tapi kan kita tidak punya lampion?" kata Jimin.
"Karena itu carikan untukku! Aku juga ingin menerbangkan lampion seperti mereka Jiminiieee!" ujar Hansung merengek.
"Kenapa sekarang kau malah merengek? Kau selalu mengatai aku cengeng tapi kau ternyata juga tidak kalah cengeng dariku!"
"Terserah apa katamu yang penting carikan aku lampion! Carikan atau nanti aku laporkan pada Seokjin hyung dan Hoseok hyung jika kau membuatku menangis!" ancam Hansung.
"Haissh!! Beraninya hanya mengadu! Dasar tuan muda manja! Untung aku sayang padamu! Araso! Araso! Tunggulah disini dan jangan kemana-mana! Aku akan mencari lampion sebentar! Awas jika nanti aku kembali dan kau tidak ada ditempat! Aku yang akan mengadukanmu pada Seokjin hyung agar kau diikat saja didalam kamar! Mengerti?"
"Ne sahabatku tersayang. Sekarang pergi dan cari lampion untukku. Hush hush!"
Meski dengan menggerutu, Jimin akhirnya pergi meninggalkan Hansung untuk mencari lampion. Meski begitu-begitu dia itu memang sayang sekali pada saudara tidak sedarahnya itu.
Meski dulunya Hansung itu jauh lebih tangguh darinya, Tapi sekarang dia lebih terlihat seperti bayi. Oleh karena itu Jimin tidak boleh memalingkan sedikit perhatiannya dari sang sahabat. Bisa-bisa dia hilang lagi seperti kejadian beberapa waktu lalu. Jimin bisa kena serangan jantung jika itu terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
When We First Met (Revisi)
Fiksi PenggemarSebuah kisah dimana Kim Taehyung pemuda yang hidup diabad 21 harus terlempar kembali ke jaman joseon dan masuk kedalam tubuh pemuda bernama Hansung, yang memiliki wajah dan fisik sama sepertinya. Dia dengan terpaksa harus menjalani kehidupan barunya...