WWFM . 6

3.3K 430 126
                                        


Langsung aja baca ya...

BEFORE : VOTE

AFTER : KOMEN

Thank you 🤭🤭

CEKICROOOOTTTT!!!!




((((((*****))))))





Matahari sudah meninggi sepertiganya. Terlihat kesibukan disebuah pondok kecil yang berada tidak jauh dari hutan perbatasan kerajaan Joseon. Seorang pemuda terlihat sedang merebus sesuatu ditungku yang ada diluar pondok kecil itu.

Pemuda berbaju hitam itu terlihat serius mengaduk-aduk air rebusan disebuah panci tanah liat. Asap menguar keudara dengan aroma yang berbau menyengat. Tapi sepertinya pemuda itu sama sekali tidak terganggu. Ia melakukan kegiatannya dengan tenang sambil sesekali meniup tungku agar apinya tidak mati.

Setelah air rebusan itu mendidih,pemuda itu memindahkannya ke sebuah cawan dan membawanya masuk kedalam pondok. Ditaruhnya cawan berisi air rebusan tadi diatas sebuah nakas kecil.

Pemuda itu kemudian berbalik dan memperhatikan seseorang yang tengah tertidur diatas sebuah futon yang sudah cukup lusuh. Orang itu tengah tertidur dengan dahi yang dikompres dengan kain basah. Ia mendudukan diri lalu mengambil kompresannya dan menaruhnya dibaskom kecil yang berada disamping futon. Ia menempelkan telapak tangannya untuk mengecek suhu tubuh pemuda yang tengah tertidur itu.

"Sudah turun. Sebentar lagi dia pasti sadar," gumamnya.

"Untuk apa kau bawa dia kemari?" suara seseorang mengejutkan pemuda berpakaian hitam itu.

Ia menoleh dan mendapati seorang pria pucat dengan bekas luka memanjang diarea mata sebelah kanannya yang sedang berdiri sambil menyilangkan tangan didepan pintu.

"Kau menganggetkanku hyung," yang lebih muda berdiri lalu beranjak menghampirinya.

"Aku tanya padamu kenapa kau membawanya kesini? Apa kau mau keberadaan kita terancam Jeongguk-ah?"

"Sebaiknya kita bicara diluar saja Yoongi hyung."

Pemuda bernama Jeongguk keluar diikuti oleh si pemuda pucat yang bernama Yoongi. Mereka berdua kini berdiri berhadapan diluar pondok dengan tatapan tajam yang Yoongi arahkan pada Jeongguk.

"Apa kau begitu bodohnya hingga membawa dia kemari? Kau tau siapa dia kan?" Yoongi melontarkan pertanyaan kembali pada Jeongguk.

"Aku tahu. Karena itulah aku membawanya kesini," sahut Jeongguk.

Yoongi tertawa menyeringai. "Kau ingin menebus dosamu dengan menyelamatkan nyawanya? Apa tidak salah? Kau tau kan kita ini apa? Jika Seojoon hyung tau mengenai hal ini kau bisa habis ditangannya Jeongguk!"

Jeongguk termenung. Ia menatap datar lawan bicaranya.

"Sudah kukatakan aku ingin berhenti hyung. Aku sudah tidak ingin hidup seperti ini lagi. Dengan menolongnya mungkin aku bisa sedikit menebus banyak kesalahan yang sudah kuperbuat dimasa lalu. Dan untuk Seojoon hyung, aku tidak masalah kalaupun dia mengetahuinya. Aku sudah bilang padanya jika aku ingin keluar dari kelompok."

"Kau gila!" Yoongi melotot. "Kenapa kau katakan hal itu pada Seojoon hyung? Kau tau kan Seojoon tidak akan pernah melepaskanmu? Jika kau benar-benar keluar dari kelompok aku yakin Seojoon akan benar-benar menghabisimu."

"Jika memang begitu adanya, aku pun tidak masalah," Jeongguk beranjak dari posisinya. "Sebaiknya kau segera pergi dari sini hyung. Jika Seojoon hyung tau kau menemuiku, kau pun akan dikira berkhianat padanya."

When We First Met (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang