HAAAIII LEADERS!!!!
ANYEONGHASEYOO!!!
UDAH NUNGGU KELANJUTANNYA???
NIH AKU KASIH LAGI!!! TP JANGAN LUPA KASIH VOTENYA YA...
LOVE LOVE 💜💜💜
(((((****)))))
Disepanjang perjalanan pulang Taehyung benar-benar dibuat terpana dengan apa yang disaksikannya dengan mata kepalanya sendiri. Mereka menyusuri sebuah jalan setapak yang tidak terlalu lebar. Disekeliling mereka hanya ada hutan dan pegunungan yang sunyi.
Saat mereka baru keluar dari hutan Taehyung langsung disuguhkan dengan pemandangan indah yang membentang disepanjang mata memandang. Mereka berada diatas sebuah bukit saat ini. Dibawah terlihat sebuah pemukiman yang tidak terlalu besar dan anehnya sama sekali berbeda dengan pemukiman atau desa yang biasa Taehyung lihat selama ini. Terlihat kuno?
Taehyung terpana lagi begitu mereka memasuki pemukiman. Hanya ada jajaran rumah-rumah tradisional atau hanok yang ia lewati. Semua orang berjalan kaki dengan baju-baju tradisional. Bahkan sapi-sapi berkeliaran dengan bebas dimana-mana. Tidak ada sama sekali terlihat modernisasi dimanapun. Tidak mungkin kan semua ini hanya tipuan?
"Wuah, apa aku terlempar ke jaman joseon atau bagaimana? Raja mana sekarang yang memimpin? Apa ini desa haraboji dan halmoni pada jaman dahulu? Sungguh berbeda sekali dari yang aku ketahui," Taehyung terus bergumam sepanjang perjalanan.
"Kau bicara apa?" Jimin yang berjalan sambil memapah Taehyung menoleh begitu mendengar suara Taehyung yang bergumam pelan.
"Ah aniyo. Aku hanya... bingung."
Mendengar itu Jimin langsung mempercepat langkahnya. Jimin pikir Taehyung harus segera diperiksa oleh tabib. Perangainya sungguh terlihat sangat aneh.
Mereka berdua akhirnya tiba didepan sebuah pagar rumah yang cukup besar. Taehyung lagi-lagi tertegun. Sepertinya ia mengenali pagar rumah ini. Bukankah ini pagar rumah kakek dan neneknya? Benar-benar persis seperti yang ia kenali diingatannya.
Tidak menunggu lama Jimin langsung membuka pintu pagar dan membawa Taehyung masuk. Didalam mereka disapa oleh beberapa orang yang berada disana. Sepertinya mereka adalah para pekerja yang ada dirumah itu karena mereka terlihat sangat menghormati Taehyung dan Jimin yang bahkan jauh lebih muda dari mereka.
"Seokjin hyung! Seokjin hyung!" Jimin tiba-tiba berteriak memanggil seseorang.
"Seokjin?" tanya Taehyung bingung. Siapa lagi orang yang bernama Seokjin?
"Seokjin Hyung adalah kakakmu. Kau tunggu disini. Jangan pergi kemana-mana. Biar aku mencarinya dulu."
Jimin meninggalkan Taehyung diteras rumah. Ia berlari masuk kedalam untuk mencari orang yang dia sebutkan bernama Seokjin.
Sambil menunggu Jimin, Taehyung mendudukan diri ditepi teras sambil memandang sekeliling. Rumah kakeknya ini tidak banyak berubah. Hampir sama dengan apa yang ada dimasa depan. Hanya beberapa bagian saja yang terlihat berbeda. Mungkin karena dimasa depan sudah ada perbaikan dan sedikit moderenisasi.
Orang-orang yang lewat disana membungkuk memberikan hormat pada Taehyung. Taehyung membalasnya dengan anggukan kikuk. Ia bingung harus berbuat apa. Jadi lebih baik ia diam dan menunggu seperti apa yang diperintahkan Jimin.
Tak lama terdengar suara berdebum dari arah lorong. Terlihat Jimin sedang menyeret seorang pemuda yang nampaknya berusia sedikit lebih tua darinya. Taehyung langsung berdiri untuk menyambut kedatangan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
When We First Met (Revisi)
أدب الهواةSebuah kisah dimana Kim Taehyung pemuda yang hidup diabad 21 harus terlempar kembali ke jaman joseon dan masuk kedalam tubuh pemuda bernama Hansung, yang memiliki wajah dan fisik sama sepertinya. Dia dengan terpaksa harus menjalani kehidupan barunya...