WWFM . 7

2.7K 355 70
                                    

MY LEADERS MY LOOOVE!!!!

HEHEHE... MET SORE SAYANG2KU... SORE MENJELANG MALAM...

ARE YOU READY???

PENCET VOTE DULU YA...

OH YA... MO KASIH TAU BUAT YG DULU DAH BACA NI BUKU... INI CHAPTER TAMBAHAN YA... GAK ADA DIBOOK SEBELUMNYA...

AKU PEN KASIH YANG MANIS-MANIS SOALNYA...

JD AKU BUATIN CHAPTER MANIS...

JANGAN SAMPE KELEWATAN OKE?

HEHHE...

OKE DANG...

BEGITU AJA DANG!!! LANJOOT!!!

CEKIDOOOOOT!!!!




((((***))))






Sudah empat hari Hansung tinggal ditempat Jeongguk. Selama itu pula Jeongguk merawatnya dengan telaten. Hansung sudah mulai bisa berjalan normal. Jeongguk bahkan membuatkannya tongkat untuk memudahkannya berjalan.

Ia terkadang berjalan-jalan disekitar pondok disaat Jeongguk tengah berpergian tapi dia melarang Hansung untuk pergi terlalu jauh. Pondok dikelilingi oleh hutan yang luas dan lebat. Jadi sangat berbahaya jika Hansung sampai tersesat.

Jika Jeongguk sedang ada dipondok maka Hansung hanya akan duduk diteras sambil memperhatikan Jeongguk yang wara-wiri. Seperti memasak, memotong kayu atau berlatih pedang.

Hansung terlihat begitu kagum dengan keterampilan Jeongguk memainkan pedangnya. Jeongguk sangat lihai dan gerakannya sangat bagus dan luwes.

Dimata Hansung, Jeongguk terlihat seperti sedang menari saat ia memainkan pedangnya. Mengingatkannya pada idol dari jamannya. Sepertinya jika Jeongguk lahir dimasa depan mungkin pekerjaan sebagai idol akan cocok untuknya.

Ditambah lagi dengan wajah tampan dan tubuh atletisnya. Sudah bisa dipastikan ia akan menjadi seorang idol yang sukses.

Semakin lama mereka menghabiskan waktu bersama hubungan mereka pun menjadi semakin dekat. Hansung merasa sangat nyaman berada disekitar Jeongguk, begitupula sebaliknya. Hansung bahkan sampai melupakan jika dirinya harus segera pulang. Dia lupa jika Seokjin dan yang lainnya pastinya tengah menunggu kepulangannya dirumah.

"Haaah... Membosankan," Hansung mengeluh disela-sela kegiatannya, melamun sembari menatap keluar jendela pondok.

Dia tengah menunggu kepulangan Jeongguk. Katanya Jeongguk pergi untuk mencari makanan. Tapi meski sudah menunggu berjam-jam lamanya, Jeongguk belum juga kembali. Hansung jadi merasa bosan dan akhirnya memutuskan untuk beringsut keluar pondok.

"Tidak apa-apa kan jika aku jalan-jalan sebentar?" pikirnya.

Ia menatap kearah hutan luas yang ada didepan pondoknya. Hatinya merasa tertarik untuk memasukinya.

Padahal Jeongguk sudah mewanti-wantinya untuk tidak berkeliaran kemanapun, tapi mana mau pemuda keras kepala seperti Hansung menurutinya. Dia itu selalu penuh dengan keingintahuan. Apalagi dunia ini adalah dunia yang asing baginya. Jadi dia suka sekali untuk mengeksplor tempat-tempat yang belum ia ketahui.

Berperang dengan hatinya Hansung akhirnya keluar pondok. Berniat berjalan-jalan sejenak untuk merenggangkan ototnya yang kaku.

Pada awalnya dia hanya mengelilingi pondok saja. Tapi tanpa sadar ia berjalan semakin menjauh saat dengan tidak sengaja melihat seekor kelinci melintas didekatnya.

When We First Met (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang