WWFM . 14

2.1K 289 122
                                        

Keluarga kerajaan menyambut gembira kepulangan Hansung. Raja dan Permaisuri juga Pangeran Namjoon segera datang keesokan harinya untuk berkunjung. Mereka disambut baik oleh Seokjin, Hansung dan Jimin yang masih setia menemani Hansung.

Begitu melihat Hansung, Permaisuri Soyeon langsung menghambur memeluknya untuk mengungkapkan kelegaannya. Raja Yunho tersenyum cerah begitupun dengan Pangeran Namjoon. Mereka semua merasa lega mengetahui bahwa Hansung baik-baik saja. Seokjin dan Jimin yang mendampingi Hansung juga tersenyum senang melihat interaksi mereka.

"Aku sangat bersyukur dengan kembalinya dirimu Hansung-ah. Apa kau tau betapa khawatirnya diriku saat mengetahui kau menghilang? Aku bahkan tidak bisa makan dan tidur dengan tenang karena begitu khawatir akan keadaanmu diluar sana," Soyeon berucap dengan mata berkaca-kaca. Dielusnya surai panjang Hansung dengan penuh kasih sayang.

"Maafkan aku Yang Mulia. Aku sudah membuat kalian semua khawatir," tutur Hansung sendu.

Ia benar-benar sangat menyesal dengan kejadian kemarin. Ternyata banyak orang yang mengkhawatirkan dirinya. Sedangkan disana dia terbuai dengan perhatian yang Jeongguk berikan padanya.

"Tidak perlu meminta maaf. Kita tidak bisa menolak datangnya musibah. Aku sudah cukup senang mengetahui bahwa kau kembali dengan selamat. Hanya saja mulai saat ini kau harus lebih berhati-hati lagi karena kau adalah salah satu orang yang berharga untuk kami Hansung-ah," ujar Yunho.

"Ye, Yang Mulia. Aku akan lebih berhati-hati mulai sekarang."

"Tenang saja Yang Mulia. Sekarang Hansung akan terus berada dalam pengawasanku," kata Jimin sambil menepuk dadanya.

"Benarkah? Kalau begitu aku mempercayakan Hansung padamu Jimin. Apa kau perlu bantuan? Aku akan menyuruh beberapa orang pengawal istana untuk membantumu," ucap Yunho menawarkan bantuan.

"Tidak perlu Yang Mulia. Aku juga memiliki beberapa orang kepercayaan yang akan membantuku menjaga Hansung. Jadi Yang Mulia tidak perlu khawatir."

"Baiklah jika memang begitu adanya. Tapi jika kau membutuhkan bantuan maka katakan saja. Tidak perlu sungkan."

"Ye, Yang Mulia."

Yunho kemudian berpaling pada Namjoon yang sejak tadi diam sambil menatap Hansung yang sedang berbicara dengan Soyeon dan Seokjin. Yunho berdehem untuk mengambil perhatian Namjoon padanya. Namjoon langsung menoleh menatap sang ayah.

"Ye, Yang Mulia?"

"Kau keluarlah bersama Hansung. Ambil waktu kalian berdua. Aku dan ibumu akan berbicara mengenai satu hal dengan Seokjin."

Hansung yang mendengar perkataan Yunho menegang ditempatnya. Pasti mereka akan membicarakan mengenai rencana pernikahannya dengan Namjoon. Hansung hanya bisa menghela napas pasrah. Dia sudah tidak akan bisa membantah lagi. Dia akan mengikuti semua yang diinginkan oleh Seokjin dan keluarga kerajaan. Lagipula ada hal yang sudah ia rencanakan sejak kepulangannya kemarin.

"Ye, Yang Mulia. Hansung-ah, bisa kita berjalan-jalan diluar?" ajak Namjoon yang langsung diangguki Hansung.

Namjoon, Hansung undur dari sana. Tak lupa Jimin juga ikut pamit karena dia harus melaksanakan tugasnya menjaga Hansung. Kedua calon pasangan itu kemudian berjalan keluar menuju taman belakang rumah keluarga Do dengan Jimin dan beberapa orang pengawal istana mengikuti mereka dari belakang.

Suasana canggung tercipta selama mereka berjalan. Tidak ada satu orang pun yang mencoba untuk melontarkan percakapan. Hansung hanya diam melangkah disebelah Namjoon yang juga diam dengan kedua tangan yang bertaut dibelakang tubuhnya.

Diam-diam Hansung melirik kearah Namjoon dan memperhatikannya. Namjoon itu cukup tampan dan gagah dengan tinggi yang menjulang seperti ayahnya. Raut wajahnya juga tegas, cocok sebagai seorang calon pemimpin dikerajaan mereka. Dia juga mempunyai lesung pipi yang memberi kesan manis diwajahnya hingga orang-orang tidak akan bosan untuk memperhatikannya. Wajar jika Seokjin jatuh hati padanya.

When We First Met (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang