WWFM . 21

1.9K 272 89
                                    

I'M BAAACK!!!!!!

JADI LANGSUNG AJA BACA KELANJUTANNYA YAAAA... JANGAN CRINGE TAPI YA COZ AKU GAK TERLALU BISA BUAT CERITA SEJARAH KAYAK GINI APALAGI YG BERANTEM2 🤣🤣🤣🤣

AKU MASIH BELAJAR BIAR BISA LEBIH BAIK LAGI KEDEPANNYA 👍👍

OKELAAAH!!!

JANGAN LUPA VOTENYA YA!!! ⭐⭐⭐

KOMEN ABIS ITU!!!!

CEKIDOT SKIDIPAPAP!!!!!!!





(((((((*****)))))))











"Hyyah!!"

Sraat!!

Cring!!

Suara sabetan pedang dan teriakan bersahutan ditiap sudut istana. Puluhan hingga ratusan korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Namun hingga sang mentari mulai menampakan dirinya tidak satu pun dari mereka yang menyerah.

Jeongguk dan Yoongi bergabung dengan para prajurit istana untuk menghabisi para mantan teman satu kelompok mereka. Mau tidak mau mereka harus melakukannya. Semakin cepat mereka bergerak maka semakin cepat pula mereka bisa menyelamatkan Hansung dan yang lainnya.

Tidak hanya mereka berdua, tapi juga Seokjin dan Namjoon. Walaupun panglima Oh sudah melarang mereka untuk ikut maju bertempur. Seokjin merasa bertanggung jawab dengan keselamatan adiknya, sedangkan Namjoon berkilah ia adalah putra mahkota negeri ini yang wajib turun tangan melindungi negara disaat negara membutuhkannya. Karena kekeraskepalaan mereka akhirnya panglima Oh membiarkan mereka untuk ikut bertempur.

"Seokjin! Awas!!" Yoongi berteriak begitu ia mendapati seseorang hendak menebas Seokjin dari belakang.

Seokjin yang sedikit lengah langsung berbalik dan menangkis pedang yang hampir saja menyayat tubuhnya. Ia menendang pemberontak itu hingga terjatuh lalu menancapkan pedangnya tepat ke jantungnya.

"Hah...hah..." napas Seokjin memburu.

Ia jatuh terduduk karena kelelahan. Yoongi langsung membantunya untuk menyingkir menjauhi kerumunan. Namjoon dan Jeongguk yang melihat hal itu buru-buru menyusul dibelakang.

Raut wajah Namjoon terlihat sangat khawatir. Ia langsung mensejajarkan dirinya dengan Seokjin yang duduk bersandar dengan napas terengah.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

"Kakiku... ugh!" Seokjin memegangi kaki kirinya yang sepertinya terluka. Terlihat darah merembes dari kain celana Seokjin yang sobek.

Namjoon langsung menarik kaki kiri Seokjin untuk diperiksa. Ia mengangkat kain celana Seokjin dan benar saja, ada luka sayatan memanjang dibetis kirinya. Namjoon terkejut, langsung saja ia merobek bajunya dan mengikat luka itu untuk menghentikan pendarahannya.

"Bagaimana ini bisa terjadi hyung?" ujarnya dengan nada khawatir.

"Aku tidak tahu. Kurasa aku sedikit lengah tadi."

"Jika begini dia tidak bisa melanjutkan pertempuran. Sebaiknya kau bawa dia ketempat yang aman," Yoongi menyarankan.

"Tapi bagaimana dengan adikku? Aku ingin menyelamatkannya!" Seokjin membantah ucapan Yoongi.

"Ada aku dan Jeongguk yang akan mengurusnya. Jika kau ikut pun kau hanya akan menyusahkan kami," kata Yoongi ketus.

Seokjin termenung. Memang benar apa yang dikatakan Yoongi. Jika ia ikut ia hanya akan menjadi beban untuk mereka. Namun ia masih tetap mengkhawatirkan adiknya, Hansung. Seokjin lalu menatap kearah Jeongguk.

When We First Met (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang