CEKIDIIIIING!!!!!!((((((******))))))
Setelah melewati berbagai lika-liku yang panjang, Hansung akhirnya tiba didesanya ketika pagi menjelang. Ia kemudian langsung pergi menuju rumahnya yang terletak disisi barat desa. Beberapa orang yang ditemuinya dijalan mengenalinya dan langsung membantunya untuk pulang.
Seokjin yang sedang termenung dikamar Hansung terkesiap begitu mendapat laporan dari pekerja yang ada dirumahnya. Tanpa pikir panjang ia pun langsung berlari keluar untuk menyongsong sang adik.
Begitu siluet Hansung terlihat didepan matanya, Seokjin lantas mempercepat langkahnya. Tangisannya tidak dapat dibendung saat akhirnya ia dapat meraih sang adik dalam pelukan. Ia menangis tergugu sambil mendekap erat sang adik yang sudah menghilang selama lebih dari seminggu lamanya. Rasa khawatir dan cemasnya hilang setelah dapat merasakan sang adik dalam pelukan.
Hansung pun merasakan hal yang sama. Ia merasa sangat lega saat sudah benar-benar kembali kerumah dan bertemu dengan Seokjin. Walaupun sebenarnya Seokjin bukanlah kakaknya yang sebenarnya tapi setidaknya dijaman ini dialah kakak untuknya.
Sosok Taehyung adalah seorang anak tunggal yang kesepian. Karena itu sedikit banyak dia merasa senang, dijaman ini ia memiliki seorang kakak sebagai saudara. Ia merasa beruntung memiliki Seokjin yang selalu menyayanginya dengan tulus. Ia juga sedikit menyesal karena sebelumnya sudah bertengkar dengan Seokjin dan menimbulkan semua kekacauan ini.
"Hyungnim, aku merindukanmu," bisik Hansung.
"Nado Hansung-ah, hyung juga sangat merindukanmu. Kau kemana saja selama ini? Kenapa kau tiba-tiba menghilang? Kau membuatku sangat khawatir hingga rasanya ingin mati," Seokjin mengusap-usap punggung Hansung sayang.
Perlakuan lembut Seokjin membuat Hansung tersenyum. Seokjin ternyata sangat mengkhawatirkannya. Seharusnya dia segera pulang dan tidak tinggal terlalu lama dengan Jeongguk. Ia menyesal sudah membuat kakaknya ini khawatir.
"Mianhae hyung. Ceritanya panjang. Aku akan menceritakannya kepadamu. Tapi sebelum itu bisakah kita masuk terlebih dulu. Kaki dan tanganku sakit sekali rasanya."
Seokjin melepas pelukannya lalu mengecek keadaan Hansung. Bajunya terlihat compang-camping dan kotor. Juga ada darah kering dilengan dan lututnya. Ia jadi kembali merasa khawatir dan buru-buru menyuruh salah seorang pegawai dirumahnya untuk memanggil tabib.
"Mianhae. Hyung tidak melihatnya. Ayo masuk. Kau harus membersihkan diri dan segera diobati."
Seokjin memapah Hansung perlahan untuk masuk kedalam rumah. Perasaannya sudah lega mengetahui adiknya kembali dengan selamat. Walaupun Hansung kembali dengan luka tapi Seokjin masih bersyukur jika pada akhirnya Hansung masih hidup dan masih bisa bertemu dengannya. Semua rasa takutnya sirna sudah.
"Kau baik-baik saja saeng?" Seokjin mengelus kepala Hansung ketika Hansung sudah selesai bersih-bersih dan diobati oleh tabib.
Sekarang mereka ada dikamar Hansung dengan Hansung yang terbaring difuton empuknya untuk beristirahat. Nyaman rasanya.
"Aku baik-baik saja hyung. Kau tidak perlu khawatir. Maaf aku sudah merepotkanmu selama ini," sahut Hansung.
"Kau tidak perlu meminta maaf apapun kepadaku. Aku sudah senang dengan kembalinya dirimu. Aku yang seharusnya minta maaf padamu karena sudah berbohong dan membuatmu marah hingga pada akhirnya kau pergi. Aku adalah hyung yang gagal karena tidak bisa menjagamu dengan baik," ujar Seokjin sedih.
"Aniyo, bagiku kau adalah hyung terbaik didunia. Aku bersyukur bisa memiliki hyung sepertimu," Hansung mengambil tangan Seokjin untuk ia genggam. Dia tidak ingin melihat kesedihan lagi diwajah Seokjin karena dia sendiri yang sudah membuat keadaan menjadi rumit seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
When We First Met (Revisi)
Fiksi PenggemarSebuah kisah dimana Kim Taehyung pemuda yang hidup diabad 21 harus terlempar kembali ke jaman joseon dan masuk kedalam tubuh pemuda bernama Hansung, yang memiliki wajah dan fisik sama sepertinya. Dia dengan terpaksa harus menjalani kehidupan barunya...