epilog | happy anniv

518 95 11
                                    

gue membuang bungkus jajan yang sudah habis dan merapikan segala perintilan yang ada di atas meja gue. beberapa post it gue cabut dari tempatnya menandakan tugas-tugas yang sudah rampung gue kerjakan. gue melihat ulang post it yang tersusun rapi di depan gue dan sekilas mengangguk.

jam sudah menunjukkan pukul 5 lebih 26 sore, lebih 26 menit dari jam pulang kantor yang seharusnya. ada beberapa pekerjaan yang harus gue selesaikan tadi karena hari ini gue ga mau ada satu pun pekerjaan yang ngenggau gue. setelah benar-benar rampung dan meja gue sudah tersusun rapi, gue buru-buru mengangkut tas gue dan meninggalkan ruangan kerja menuju lobby.

mobil putih yang gue tunggu tepat datang sebelum gue menunggu lama. "eh, pas banget gue baru turun, baru aja mau nunggu." kata gue setelah duduk di kursi penumpang sambil memasang seatbelt.

"serius? jangan-jangan kita..."

"nyenyenye bacot." potong gue sebelum dia menyelesaikan omongannya.

"gimana hari ini, lang?" tanya seungmin yang masih fokus menyetir.

"hectic sih, gue rampungin semua kerjaan yang deadlinenya 3 hari ke depan." cerita gue. "lo gimana? masih dimarahin atasan lo?"

seungmin bergumam, "udah engga, gantinya gue dikasih bonus karena kerjaan gue bagus katanya."

"ihiyyyy, asik banget."

"haha, wajar lah gue ngerjainnya 2 hari 2 malem." sahut seungmin.

gue gak menjawab. gue gak tau persis jabatan seungmin tapi yang gue tau, dia setingkat di bawah manager di perusahaan bergengsi dan posisi itu sulit banget didapat untuk pekerja seusia dia.

gue menyenderkan badan gue yang rasanya mau remuk ini. gue kerja di salah satu start up sebagai social media manager. kerjaan gue untuk 2 minggu ke depan tuh lumayan banyak karena start up gue bakal merayakan hari jadi.

sama dengan gue dan seungmin, kita juga rencananya mau merayakan 6 tahun kita pacaran. udah lama banget, ya? kalo diitung, gue sama seungmin udah deket dari 7 tahun yang lalu.

wow.

di mata gue sih, seungmin tetep seungmin yang suka ngomel-ngomel sama kayak 7 tahun yang lalu. seungmin tetep seungmin yang manggil gue bolang. seungmin tetep seungmin yang sopan sama siapapun (kecuali sama gue T^T). seungmin tetep seungmin yang gemezz. seungmin tetep seungminnya gue, cielah.

"lo jadi pulang dulu, lang?" tanya seungmin.

"jadi, lah. lo mau jalan sama gue kucel begini?" gue menunjuk wajah gue dan baju gue.

"kan tetep can—" seungmin menutup bibirnya rapat. "candi borobudur."

"HHAHA! udah lah, ngaku aja kalo gue emang cantik." kata gue.

seungmin menggeleng, "cantik sih, tapi jelek."

mobil yang kita naiki sudah sampai di depan kediaman gue. gue buru-buru turun, disusul seungmin sambil menenteng tas laptopnya. gue segera mandi karena gue juga udah gerah banget

gue yang sudah bersiap dan tinggal nunggu seungmin—ga tau dia ngapain di kamar kakak gue—menunggu jenuh sambil memainkan ponsel gue yang ga menarik sama sekali.

"MIN, LAMA BANGET, SIH?!" teriak gue ga sabar. "ini tuh malem sabtu, biasanya jalanan macet."

seungmin keluar dari kamar kakak gue dengan rambutnya yang mengkilap khas pomade. "ga punya adab ya lo, orang baru selesai sholat diteriak-teriakin. lo udah sholat belum?"

"udah, lah." ujar gue lalu lebih dulu turun tangga dan menuju mobil. "lo kalo lama mending gue tinggal tidur."

"dih, lo baru nungguin gue bentar aja bacot bener. gue sering nungguin lo sejam ga pernah tuh gue marah-marah." katanya.

benar || kim seungmin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang