-EPILOGUE-

450 70 94
                                    

-pada akhirnya kita tahu jika apa yang sudah di takdirkan untuk dimiliki,meski sesulit apapun jalan gapainya maka ia akan tetap sampai pada pemiliknya-

_____

Kim Seokjin melenguh masih dengan dua mata terpejamnya saat merasakan sesuatu yang basah menempel pada pipinya. Pria itu segera perlahan membuka mata menemukan irish mata lain bertubruk menatapnya dengan polos,yang seketika langsung membuatnya tersenyum.

"Ouh, Seunghoon sudah bangun ya?" Di raihnya buntalan seberat hampir delapan kilo itu naik kedadanya. Kemudian dengan gemas secara bergantian ia akan mencium pipi berisi bayi laki-laki hampir berusia satu tahun dalam pangkuanya itu.

"Appa,Jungwoon juga mau.." dengan iri bocah lelaki berusia 3 tahun merengek di samping kanannya.

"Kemarilah," Seokjin membuka satu tangan kanannya meraih sulungnya agar mendekat. Dan mencium kedua pipinya dengan adil.

Sebuah rutinitas wajib yang ia lakukan tiap kali bangun tidur semenjak statusnya telah berubah menjadi ayah.

"Dimana eomma?" Dengan nada khas anak-anak Seokjin bertanya pada putra Sulungnya Kim Jungwoon.

"Dapul,membuat Jungwoon susu.." jawab anak itu dengan suara cadelnya. Yang membuat Seokjin gemas,kembali mencium pipi bocah itu.

Dan setelahnya kita di tarik kembali ke masa lalu dimana pada akhirnya Lee Sohyun resmi menjadi istri Kim Seokjin.

Flashback..

Rasa malu yang mendera membuatnya seolah tak mampu untuk mengangkat wajah meski sebuah kain transparant menutupinya. Sohyun hampir menangis karena merasa akan merusak acara pernikahannya sendiri.

Tanpa ia ketahui ratusan pasang mata yang menyaksikan saat itu turut panik dan was-was dengan kondisinya. Sangat mereka sesalkan kecelakaan itu terjadi setelah mereka susah payah menanti hari paling bersejarah sekali seumur hidup itu.

"Dejavu, Seokjin seperti pertama kali menemukannya lagi." Kata Yoongi pada Chanyeol yang duduk di sampingnya. Tiba-tiba saja ia mengingat insident malam Seokjin yang menemukan Sohyun terluka kakinya. Saat mengawasi sahabatnya itu meninggalkan altar dengan berlari untuk menghampiri calon istrinya.

Bisa ia lihat pria itu mendahului Donghae yang notabene nya adalah ayah Sohyun saat pria paru baya itu hendak berlutut membantu putri kesayangannya. Tanpa banyak kata. Seokjin langsung berjongkok meraih tubuh Sohyun mengangkatnya. Reflek membuat gadis itu langsung melingkarkan tangan pada lehernya.

"Jin," lirih Sohyun menatap wajah pria itu sendu. Yang justru dengan teduh membalasnya.

''kau baik-baik saja?" Alih-alih kesal, pria itu justru menunjukan perhatian di acara yang hampir di gagalkan calonnya sendiri.

"Maaf.'' Sohyun mulai terisak menyesali hal yang baru saja terjadi.

"Tidak,kau tidak salah. Jangan minta maaf itu hanya sebuah insiden kecil sayang," Seokjin menghibur Sohyun menahan agar gadis itu tak menangis merusak riasan wajah cantiknya.

Kemudian ia bertanya lagi.'' apa kau kesakitan? Apa kita akan melanjutkan acara ini?''

Yang dengan cepat langsung gadis itu gelengi.

Not one's cup of tea -End- Seokjin💜SohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang