-Cup 10-

383 95 170
                                    

-Aku tidak menyukai kehadiran wanita baru didekatnya itu-
----

"Eoh, Nona Sohyun ?" Pekik Hoshi saat melihat gadis itu baru saja memasuki restoran. Setelah lonceng yang berbunyi, memasang senyum madu saat ia sedang membersihkan salah satu meja.

"Pagi Hos," melirik kearah belakang meja konter."pagi Seungkwan !"

Yang disapa menoleh dan mengangguk dengan lambaian tangan.

Segera gadis itu berjalan menuju ruang loker pegawai. Membuka salah satu lemari, menaruh jaket levis dan tas selempang yang ia kenakanan. Menyisakan atasan kemeja biru laut, bawahan celana jeans hitam dipadu sepatu kets putih. Ia segera keluar menuju tempat dimana ia harus melakukan tugasnya.

Tak berselang lama setelah Sohyun sampai dimeja kasir. Seokjin masuk dengan orang baru lagi kedalam restoran. Keduanya sibuk berbincang, sehingga lelaki itu tak melihat ada gadis itu disana.

"Siapa ?" Langsung bertanya dengan Hoshi yang kebetulan lewat didekatnya. Ia penasaran, tetapi lelaki itu hanya mengendikan bahu,  Sama tidak tahunya." Mungkin pegawai baru lagi," hanya menjawab dengan tebakan.

Dan didalam ruangan Seokjin, lelaki itu saat ini sedang menjabat tangan orang yang masuk bersamanya tadi.

"Kuharap kau betah bekerja disini. Dan, semoga kita bisa menjadi patner memasak yang baik," Ucapnya.

"Iya tentu saja ! Terimakasih sudah mempercayaiku untuk bekerja disini,  Seokjin." Balas orang itu dengan senyum lebar yang membuat wajahnya semakin cantik.

"Baiklah, kalau begitu selamat bekerja Jisoo."

Wanita bernama lengkap kim Jisoo itu mengangguk. Lalu pamit keluar ruangan, dirinya ingin berkenalan dengan pegawai-pegawai yang lainnya. Sementara Seokjin harus mengurus beberapa hal. Juga harus menelpon Yoongi untuk mengucapkan terimaksih atas kiriman patnernya.

---

Sohyun merasa, jika keputusannya untuk kembali bekerja direstoran Jin itu salah. Sebab moodnya yang rusak sejak sehari sebelumnya, tidak sembuh namun justru semakin bertambah rusak.

Lihat saja ! Sejak Seokjin masuk kedalam restoran dengan seorang wanita cantik. Sejak itu pula Sohyun hanya berpangku dagu sambil memainkan salah satu jari-jari dari tangan menganggurnya untuk mengetuk-ketuk meja.

Tuk..tuk..tuk..tu-,

"Halo !" Gerakan tangannya terhenti saat mendengar suara merdu menyapanya. Lantas ia mendongak dan mendapati wajah wanita yang tadi ia lihat sudah didepannya. Tak lupa memasang senyum lebar.

Dengan malas membenarkan posisi berdirinya dibelakang meja kasir. Setengah terpaksa ia membalas sapaan wanita itu." Halo juga."

Melihat gerakannya yang begitu lemah justru membuat wanita itu bertanya." Apa kau sedang sakit ?''

"Tidak."

" Tapi,kau tampak lemah sekali tanpa semangat."

Sohyun menghembuskan napas pelan. Ingin bilang jujur ia tidak mood melihat wanita itu disana. Tapi melihat,dia tampak seumuran kakaknya dan Seokjin, ia harus menahannya. Mereka lebih tua darinya dan harus dihormati dengan sopan santun.

Not one's cup of tea -End- Seokjin💜SohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang