Ending first love
Setelah hampir satu jam perjalanan, taxi yang dia tumpangi perlahan menurunkan kecepatan dijalanan menuju sebuah komplek perumahan mewah. Mobil berwarna hitam itu,akhirnya berhenti didepan gerbang sebuah rumah bergaya castle yang temboknya didominasi motif batu bata. Seokjin keluar dari pintu belakang. Hanya mengenakan kemeja warna cream yang berpadu dengan celana jeans hitam, bahu kirinya masih menjadi gelayutan tas ransel, sementara satu tangan kanan menenteng boneka tersayang Rj, sedangkan tangan kiri menerima koper warna hitam berukuran besar yang isinya penuh dengan seluruh pakaian, oleh-oleh dan barang penting lainnya."Terimakasih pak," katanya usai membayar dan menerima koper yang baru saja keluar dari bagasi. Setelahnya saat pria paru baya yang mengantarnya itu pamit, dia mengangguk dengan sedikit membungkuk." Sekali lagi terimakasih, hati-hati dijalan."
Dibalas senyuman sang sopir yang setelahnya mulai menjalankan mobil taxinya kembali.
Seokjin terus berdiri didepan gerbang rumahnya sampai mobil berwarna hitam ,dengan tulisan taxi dilampu atas berwarna kuning itu menghilang dari pandangannya sudah jauh pergi.
Karena ingin memberi kejutan adalah alasannya tidak mau memberi tahu dan dijemput keluarga. Hingga dia memilih naik taxi setelah keluar bandara untuk pulang kerumah.
Saat ini dirinya benar-benar tidak sabar ingin melihat reaksi seluruh keluarga melihatnya nanti, segera ia pun menekan bel pintu pagar berbahan besi bercat hitam itu.
......
"Hai, paman !" Seokjin menyapa ceria Shindong yang membukakan pintu untuknya. Pria bertubuh subur namun kekar diusia awal lima puluhan itu merupakan satpam rumah yang sudah bekerja untuk keluarganya hampir selama dua puluh tahun. Yang berarti, kurang lebih sekitar setengah umur hidupnya yang kini sudah menginjak usia dua puluh delapan tahun. " Jangan beritahu ayah,ibu, dan Taehyung jika aku sudah datang!"
"Baiklah tuan. Senang akhirnya bisa melihatmu kembali. Tuan Taehyung pasti senang sekali jika tahu koki andalannya pulang," jawab Shindong usai sedikit terkejut sambil menutup pintu gerbang lagi lalu mengambil alih koper dari tangan Seokjin.
"Terimakasih paman, ngomong-ngomong apa mereka ada dirumah ?" Tanya Seokjin yang langsung diangguki Shindong.
Seokjin mengamati daun pintu rumahnya yang tertutup rapat, mengulas senyum kala membayangkan ekpresi terkejut keluarganya. Dengan tak sabar, ia segera menggapai knop guna membuka pintu. Menemukan keluarga tercintanya, yang telah sangat amat ia rindukan.
Diikuti Shindong yang membawakan barang-barang bawaan, milik majikannya. Mengekori langkah pemuda yang terlihat bersemangat, berjalan cepat lebih dulu dengan langkah kaki panjangnya. Perlahan ia membuka sisi daun pintu ganda yang menjadi bagian akses masuk, dan langsung berteriak begitu pintu terbuka.
"Hello, everybody! I'm comeback!"Namun, bukannya mendapat keterkejutan dari keluarga -seperti harapannya-. Seokjin malah menemukan sepasang mata tak asing, yang sudah hampir berkurang dari ingatannya. Sosok itu duduk dibalik sofa sedikit tinggi, yang hampir menutupi separuh dari wajah ayu mantan kekasihnya. Irene.
" Eoh, kau ada disini?" Seokjin berujar sedikit terkejut, seraya membalas tatapan canggung gadis itu. Irene duduk pada bagian sofa yang hanya bisa ditempati satu orang, setengah memutar badannya saat ia membelakangi orang di masa lalu terindahnya.
....
Demi menjaga harga dirinya, ia langsung bersikap normal. Menutupi rasa malunya, dengan gaya cool andalannya. Sesantai mungkin, berjalan menyebrangi ruang tamu yang didominasi warna putih dan emas itu. Lalu menjatuhkan diri pada salah satu sofa yang masih kosong, dan kebetulan yang menyakitkan berada tepat disebelah Irene.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not one's cup of tea -End- Seokjin💜Sohyun
Fanficitu kalimat frasa bisa kau gunakan untuk hal yang tak kau sukai. Misal seperti aku tak suka ada wanita lain diantara hubungan kita-Sohyun- Start : 21 oktober 2020 End : 10 agustus 2021