Not one's cup of tea -End- Seokjin💜Sohyun

-cup 14-

-I just need you be mine-

"Hyun, apa maksud ucapanmu barusan!?"

"Akh!"pekik Sohyun tersentak merasa di tarik kebelakang.Berhasil menyusul, Seokjin dengan cepat menarik pergelangan tangannya. Memaksa gadis itu berhenti.

"Astaga Seokjin! Sudah berapa kali,hari ini kau melakukan kekerasan padaku!?" Bentak gadis itu dengan nada kesal yang sangat kental.

Tidak menghiraukan,Seokjin justru semakin erat memegang tak lupa dengan matanya yang semakin tajam melihat." Jelaskan, apa maksudmu tadi."tuntutnya.

Sohyun memutar badan sepenuhmya menghadap Seokjin. Bola mata gadis itu merotasi malas.

"Aku lelah,aku mau pulang..." desisnya.

"Jawab dulu,nanti kau ku antar pulang."

"Tidak mau aku mau pulang sekarang!" Tolak Sohyun.

"Kalau begitu," Seokjin mendekatkan wajahnya lebih dekat ke Sohyun. Membuat gadis itu reflek menarik mundur tubuhnya, melanjutkan." Aku tidak akan melepaskanmu."

"Aish, sejak awal kau memang menyebalkan ternyata," cibir Sohyun memasan wajah sinis.

"Tinggal jawab. Apa susahnya, nona LEE!?" Seokjin sengaja menekan kalimat akhirnya.

Sohyun mendengus,'' dasar bodoh."

"Apa katamu!?"

''Kau bodoh,bodoh,BO-DO-H." Ulang Sohyun berkali-kali.

Mata Seokjin melebar." Bodoh, katamu"

"He,em."

"Bagaimana itu bisa mendefiniskan aku bodoh? Padahal aku tadi hanya tanya soal masalahmu yang hari ini tid-"

"---AKU TIDAK MASUK KARENA TIDAK MAU MELIHATMU DAN JISOO!" Potong Sohyun sudah mulai habis kesabaran.

Tidak peduli. Sudah saatnya ia tidak perlu lagi menyembunyikannya. Dan menerima hati, yang akhirnya memang sudah jatuh pada pemuda bernama Kim Seokjin. Memberi ketegasan bagaimana tidak sukanya ia pada wanita lain yang bisa lebih dekat dari dirinya.

"Apa kau mengerti? Jika sudah, lepaskan aku sekarang!" Pinta Sohyun.

Bukan mengendur, pegangan pria itu justru semakin lebih kuat. Ekspresinya jelas terkejut atas jawabannya barusan. Sohyun memilih untuk buang muka. Saat Seokjin kembali lagi menanyakan hal dengan pertanyaan yang sama.

"Apa maksud ucapanmu barusan?" Katanya.

"Apa rasa kepekaanmu begitu, rendah?" Tanya Sohyun jengah.

Gadis itu sudah tidak tahan. Ini terlalu berbelit, menurutnya. Sohyun merasa harus melakukan sesuatu agar pria itu mudah mengerti kata-katanya. Melirik Seokjin yang masih dengan wajah bingung penasarannya. Dia pun memutuskan.

----

Masih musim hujan, namun mentari suatu pagi begitu cerah. Adalah hal yang harus Sohyun syukuri. Menaiki salah satu bus kota, kedua telinga gadis itu sudah tersumpal earphone. Memberi pesan agar Mingyu tak menjemput, hari itu dia ingin menikmati perjalanan menuju tempat kerja dengan satu putaran lagu milik personil BTS. Jeon Jungkook.