Jakarta, Indonesia.
"Ya, 'kan, SPMK⁴nya udah terbit dari dua hari lalu, Ta? Kenapa semuanya pada kaget waktu gue minta PCM⁵ hari ini? Nggak usah, lah, lo-lo pake alasan konsultan supervisi nggak bisa dateng! Meskipun konsultan supervisi nggak ada, PCMnya tetep harus hari ini!"
Menggulir dokumen kontrak antara Frow, Equal, dan FuturEdu yang akan dibahas saat PCM nanti—itu jika si Tata bisa menyiapkan meeting secepatnya—Nolan diam-diam juga ikut merasa kesal dengan kinerja lambat staf Frow hari ini. Ia melarikan ujung mata ke balik meja, tempat di mana Brian memijit pelipis sambil terus mengumpat pelan selepas Tata—partner in charge—keluar dari ruangannya.
Menopang dagu dengan salah satu tangan bersandar pada bahu sofa yang ada di ruangan Brian, Nolan mendengkus keras, berhasil mengundang perhatian Brian yang langsung meraup wajah kasar. "I'm not sacrificing myself for this shoddy workmanship, Atze⁶."
"Biasanya nggak begini, Lan." Brian sendiri kelihatan cukup frustasi di balik mejanya.
Nolan meletakkan iPadnya di atas meja, menyilangkan kaki sebelum menyatukan tangan di atas pangkuan. Brian kembali mengumpat ketika Nolan baru saja melayangkan tatapan meremehkan kepadanya. "Well, this is the first time for Frow and you—" Nolan sengaja menekankan kata terakhirnya dengan telunjuk mengarah pada Brian. "—to handle this kind of huge project, right? I have to say, you guys are not ready for the project yet. Wait, denger gue ngomong dulu," selanya cepat, menghentikan keinginan Brian yang sepertinya ingin memotong alur pembicaraan mereka. "Lo pasti tahu, lah, Yan, gue di sini nggak cuma lagi kepepet aja. Masalah duit, gue masih ada. Masalah Blues Holt? Temen lain yang nggak brengsek kayak lo banyak juga yang nawarin bantuan. Gue di sini juga bantuin lo, Dave, sama Frow. Mau lo manfaatin kayak gimana, kalau bisa buat increase income Frow nggak jadi masalah, bantu temen juga, kan, itungannya? Tapi, kalau reputasi gue juga ikut-ikutan anjlok karena staf lo masih belum becus kerja... sorry to say, I might take my leave soon, Yan," ungkap Nolan panjang-lebar.
Setelahnya Nolan diam memperhatikan, masih mempertahankan posisi duduk yang tegap-lurus menghadap Brian di seberang sofa. "Ini baru masalah PCM, loh, Yan. We're talking about a usual meeting, hal beginian bukan kegiatan baru. Tiap kali dapat project pasti selalu ada PCM, kan? Dan, staf lo barusan—bukan—si partner in charge... she's complete deadwood! Yakin, lo? Take a note, I don't want to be the only one who busted my buns on this project!" sambungnya, mengalihkan tatapan ke arah pintu ruangan Brian yang diketuk dari luar.
Satu lagi manusia nggak berguna muncul, batin Nolan dalam hati tepat mengarah pada sosok Dave yang menenteng cup holder Starbuck dengan senyum lebar. Dugaan Nolan tentang ketidaktahuan pria itu mengenai permasalahan Frow pagi ini lah yang membuatnya masih terlihat tenang, menata kopi mereka sambil bersenandung pelan.
"Morning coffee dulu, mas-mas sekalian." Sedikit membungkukkan badan, Dave mempersilahkan sebelum ia duduk di samping Nolan.
Keduanya mendengkus hampir bersamaan. Brian dan Nolan sama-sama melayangkan tatapan malas saat Dave lebih dulu mengangkat salah satu cup kopi, kelihatan santai. "Minum dulu. Takut waktu gue sama Nolan ngomong, kopi lo nyembur ke mana-mana," ujar Brian, bangkit dari kursi dan berjalan mendekati sofa di seberang mejanya.
"I know, kok, I know." Selesai menyesap sedikit kopi, Dave menumpukan setengah pinggangnya pada bahu sofa hanya agar bisa menatap Nolan dengan raut wajah masam di sampingnya. "Di luar sana, chaos abis!" lanjutnya sambil mengarahkan telunjuk ke arah luar pintu ruangan Brian. "Tim project operationnya udah siap semua, kok. Orang-orang Divisi Frow juga ada, anak konsultan arsitek juga tadi gue temuin—nggak ada problem kalau mau PCM hari ini karena setelah SMPK turun, gue udah ngobrol-ngobrol dikit sama mereka. Masalah sama—" Dave berhenti berbicara, ia menautkan alis menatap lurus pada iPhone di tangannya. Tiba-tiba senyum lebar terulas di bibir Dave. "—general superintendent dari RecyGreen siang ini bisa ke Frow buat meeting. Gue juga udah koordinasi bareng PPK⁷ soal PCM siang ini. Kalau soal RMK⁸ sama RK3K⁹, ntar dikebut barengan juga bisa. Biar gue yang atur. Well, sisanya tinggal Tata aja, sama Nolan yang harus banyak sabar," lanjutnya diimbuhi senyum mencemooh karena berhasil membuat Nolan membuang pandangan dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECONNECTED (COMPLETED)
Romanzi rosa / ChickLitreconnected [ /ˌriːkəˈnektɪd/ ]: connect back together. We've been hurt, kicked down-totally devastated. We just try to keep living with the numb feeling. This is how it feels now. Nothing. At the time, when God has his plans-when we are ready to e...