TIGAPULUH LIMA

5 1 0
                                    

Malam ini, Dinda berada di kamarnya dengan beberapa bungkus kado yang masih belum dibuka. Termasuk kado dari Erland.

"Sayang, kado dari Erland kok nggak dibuka sih?" Tanya Laras yang baru saja masuk ke dalam kamar dinda bersama Diva.

"Kenapa? nggak mau nerima kado dari Erland ya?" Tanya Diva membuat dinda menunduk.

"Ini mau dibuka kok" Ucap dinda kemudian membuka kotak kado secara perlahan.

"Apa Isinya?" Tanya Diva mengintip kado yang dibuka dinda.

"Yaampun!!! Anak itu emang nggak peka banget sih. Masa sweet seventeen pacarnya cuma di kado bonekah gitu? Masih bagus kado dari Angga. Yaudahlah! Bunda ngerestuin kamu sama Angga aja daripada sama Erland" Ucap diva memanyunkan bibirnya seperti anak kecil.

"Bunda jangan gitu dong! Lagian kan ini cuma hadiah! Dinda juga nggak keberatan nerima hadiah dari Erland. Yang penting kan erland udah usaha cari kadonya" Balas Dinda membuat Diva tersenyum simpul.

"Dinda bener Div. Nggak masalah kan cuma dikado boneka. Lagian mungkin maksud erland ngasih boneka, supaya bisa dipeluk pas dinda mau tidur. Biar kalau dinda kangen sama erland tinggal peluk" Ucap laras membuat diva mengangguk.

"Coba kamu cari, ada suratnya nggak?" Tanya diva.

Dinda pun menngeluarkan boneka Teddy bear berwarna biru dari kotaknya. Diva dan Laras tercengang kala melihat sebuah kotak kecil di bawah boneka bear tadi.

"Ini apa?" Diva mengambil kotak kecil tersebut dan membukanya. Matanya melotot, mulutnya menganga kala melihat apa isi dari kotak tersebut.

"Ini kan, cincin yang kita cari ras" Ucap diva dibalas anggukan oleh laras.

"Gimana bisa dia dapet cincin ini? Kan cincin kaya gini cuma ada satu di indonesia! Dan itupun udah kamu beli ras" Ucap Diva lagi.

"Iyha. Dan ini kan harganya nggak murah" Imbuh laras.

"Maksud kalian?" Tanya Dinda tak paham.

"Iyha dinda! Cincin kaya gini cuma ada satu di indonesia. Bahkan di dunia aja cuma ada 3. Di Jepang, di Indonesia, sama yang satunya di Spanyol. Dan yang dari jepang udah bunda beli. Dari Indonesia udah dibeli mamah kamu." Jelas Diva.

"Itu ada suratnya. Coba baca! Mungkin ada tagihan cincin yang belum lunas" Ucap Laras menggoda. Namun mendapat pelototan dari dinda "Mamah cuma bercanda. Siapa tau isinya surat cinta kan" Goda laras.

Dinda mengambil surat yang ada di bawah kotak cincin yang diambil diva. Kemudian membukanya dan membacanya.

Dear You....
Maaf udah banyak salah sama kamu!
Maaf udah deket sama sisil.
Maaf nggak bisa temenin kamu nyiapin pesta.
Maaf udah selalu ngerepotin kamu.
Maaf juga mungkin kado dari aku, adalah kado terjelek yang kamu terima.
Tapi yang penting niatnya kan?
Maaf kalau selama ini kamu sengsara gara gara aku.
Maaf kalau selama ini kamu nggak bahagia sama aku.
Ada satu pertanyaan yang mau aku tanyain ke kamu.
Kenapa Steven sama Erland nggak kamu undang? Ralat! sekalian bu lastri haha...
Kalau kamu nganggep cincin itu kadonya, kamu salah besar.
Sebenarnya kado dari aku boneka beruang yang harganya nggak terlalu mahal itu.
Kalau Cincinnya, itu punya bunda dan aku ambil buat kamu.
Soalnga mau keluarin duit buat beli cincin males. Toh mahal juga kan!
Hahaha canda kok itu bukan cincinnya bunda.
Itu cincin aku beli sendiri pake uang tabungan..
Cincin itu sebagai tanda permintaan maaf aku karena selalu bikin kamu sedih.
Kamu maafin nggak?
Okey, nggak usah dijawab! Kalau kamu maafin, pake aja cincinnya. Kalau nggak maafin ya nggak usah dipakai nggak apa apa. Dikembaliin juga boleh. Itung itung buat dijual lagi kan! Lumayan dapet duit. Itung itung balik modal.
Haha... bercanda yaaa..
Udah ya, kayanya suratnya udah panjang banget kaya cinta kita haha!
Happy Sweet Seventeen for you!!

A D I N D A  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang