Hari ini, Dinda datang ke sekolah di jemput angga. Jangan tanyakan alasannya. Karena alasannya, angga ingin membeli beberapa perlengkapan promnight 2 bulan lagi yang masih kurang. Dan karena dinda pandai memilih dekorasi, Angga mengajak dinda.
"Lo nggak apa apa kan gue ajak ke mall sebentar? Cuma pesen aja kok. Ngambilnya pas beberapa hari menuju hari H" Ucap angga di tengah bisingnya jalan raya.
"Nggak apa apa kali ngga. Kaya sama siapa aja. Nggak usah sungkan gitu" Balas dinda.
"Ntar kalau erland marah gimana?" Tanya angga.
"Udah tenang aja, Erland nggak akan marah. Percaya sama gue" Balas dinda membuat angga lega.
Angga memarkirkan motornya di depan sebuah mall. Tak banyak orang yang datang ke sana. Karena memang masih sangat pagi. Bayangkan saja masih pukul 05.30 mereka sudah sampai di mall.
"Yaudah kita langsung ke tempatnya aja" Ajak Angga kemudian berjalan mendahului dinda. Ia hanya tidak mau jika orang orang melihat mereka berdampingan nanti disangka pacaran.
Sesampainya di tempat yang dituju, Angga langsung memilih beberapa hiasan untuk prom. Seperti Lampu, hiasan bunga untuk panggung dan lainnya.
"Gimana yang ini?" Tanya Angga pada dinda yang setia menemaninya di belakang.
"Menurut gue, mending lo ubah konsep prom nya deh. Konsep awal kan lo buat serba black and white, nah menurut gue kaya nya terlalu ngebosenin." Saran Dinda
"Terus menurut lo diganti gimana konsepnya?" Tanya angga lagi
"Mending dibuat panggung kecil kecilan terus temanya kaya panggung konser gitu. Dan yang awalnya lo bilang indoor diganti outdoor aja. Karena lebih terbuka dan nggak pengap nantinya. Terus diadain bintang tamu yang bisa buat orang orang tuh suka dan nggak ngebosenin. Terus dari setiap kelas harus ada perwakilan buat partisipasi. Nyanyi contohnya. Kita buat Acara yang nggak pernah bisa dilupa seumur hidup" Saran Dinda lagi lagi membuat angga menganga.
"Boleh juga sih. Gue tambahin nih. Dipanggung itu nggak ada lampu lain selain lampu sorot dan lampu panggung. Sama lampu LED kecil kecil gitu. Biar seolah olah emang kita ada di promnight yang mewah tapi sederhana. Untuk tema bajunya bebas" Imbuh angga di balas anggukan oleh dinda.
"Yaudah kita beli peralatannya Pulang sekolah aja. kan lo harus rundingin dulu sama anak osis yang Lain. Siapa tau ada yang nggak suka sama konsep yang baru" Ucap Dinda dibalas anggukan oleh angga.
Mereka pun meninggalkan mall untuk segera ke sekolah. Karena ini sudah menunjukkan pukul 06.35
Sesampainya di sekolah, banyak yang menatap mereka dengan tatapan penuh selidik. Bagaimana bisa Dinda yang noteband nya pacar dari erland berangkat bersama angga yang merupakan pacar sahabatnya sendiri.
"Ngga, gue turun sini aja deh. Gue nggak enak diliatin sama mereka. Gue nggak mau dituduh jadi perusak hubungan lo sama sisil" Panik dinda
"Lo nggak usah takut. Lagian kan kita nggak ada hubungan apa apa." Angga menghentikan motornya di parkiran kemudian melepas helm fullfacenya.
Angga berjalan berdampingan dengan dinda hingga mereka sampai di depan kelas. Langkahnya terhenti kala mendengar suara seseorang yang tak asing bagi mereka berdua. Dimana ada Erland dan juga sisil di belakang mereka.
"Kenapa?" tanya angga datar.
Dapat dilihat dari raut wajah sisil yang memerah karena marah. Bagaimana bisa Pacarnya berangkat bersama sahabatnya sendiri.
"Dinda, Lo nikung gue?" tanya sisil menahan amarahnya.
"Maksud lo ngomong gitu apa?" Dinda tak paham maksud Sisil.
KAMU SEDANG MEMBACA
A D I N D A [On Going]
Novela JuvenilJATUH cinta mungkin menyenangkan bagi beberapa orang, Tapi tidak untuk gadis yang satu ini. ADINDA KAYLA MAHESA. Gadis tomboy yang ingin jatuh cinta itu malah menggugurkan harapannya ketika ia pindah sekolah ke jakarta. Karena hadirnya seorang c...