Jangan lupa vote dan comment ya 🦋
.
.
.
.
."lepasin Ten. Biarin dia bahagia sama gue" ujar Sehun serius.
Jaehyun menaikkan sebelah alisnya kemudian ia tertawa. Melepaskan Ten? Oh tentu saja itu tidak akan pernah terjadi kecuali Jaehyun yang menginginkan itu terjadi.
"Emangnya gue nggak bisa ngebahagiain Ten?!"
"Gue liat Ten tertekan, dia takut sama lo. Bahkan lo tanpa ragu ngebentak dia"
"Jae, Ten bahkan nggak pernah di bentak sama kedua orangtuanya. Jadi jangan sakiti dia lagi" lanjut Sehun.
Ego Jaehyun sebagai laki-laki terlebih lagi sebagai kekasih Ten tergores. disini Sehun seperti sudah mengetahui tentang Ten bahkan lebih dari Jaehyun.
"Bacot! Nggak usah ikut campur. Tau apa lo tentang gue sama Ten"
"Gue tau, bahkan tanpa Ten cerita gue udah tau dari gelagat dia pas ketemu lo. Dia tertekan"
BUGHHHH
Tanpa pikir panjang lagi Jaehyun langsung memukuli Sehun. Sehun tentu saja tidak tinggal diam.
Antara Sehun dan Jaehyun keduanya sama-sama jago dalam bela diri. Hanya saja untuk mengalahkan Jaehyun rasanya seperti mustahil. Jaehyun benar-benar kuat dan gesit.
Serangan terakhir Jaehyun menendang kuat perut Sehun. Untung saja Jaehyun masih sedikit waras sehingga tidak membunuh sepupunya itu.
"Gue ingetin sekali lagi jauhin pacar gue. Gue bisa aja nekat bahkan nyakitin keluarga lo sekalipun" ancam Jaehyun. Ia tau jika Sehun sangat menyayangi keluarganya terlebih ibunya.
Jaehyun menendang Sehun kembali. Kemudian pergi tanpa rasa bersalah. Ia sedikit mengusap sudut bibirnya yang berdarah.
Ten dari kejauhan melihat Jaehyun yang sedikit terluka membuatnya menjadi panik. Ten takut jika Jaehyun melakukan hal yang nekat kepada Sehun.
"Kak Sehun mana?" Ten celingukan. Ia tidak melihat Sehun.
"Mati"
"Jae jangan bercanda"
"Gue hajar dia"
"psycho" ujar Ten lirih. Ten menatap Jaehyun kecewa. Ten tidak masalah jika Jaehyun menyakitinya tapi jika dia menyakiti orang-orang di sekitarnya maka Ten tidak akan terima.
"Selangkah aja lo berani nyamperin Sehun. Gue pastiin besok Sehun tinggal nama. Sekarang cepetan masuk!"
Ten mengusap wajahnya kasar. Jaehyun tidak pernah main-main dengan ucapannya.
Dengan terpaksa Ten masuk ke dalam mobil Jaehyun. Mereka berdua diam, Ten bisa mendengar deru nafas Jaehyun yang belum stabil.
Ten mengusap kasar air matanya. Cukup, kesabaran Ten sudah habis. Ia akan mengakhiri semuanya sekarang juga.
"Jae"
"Ayo kita putus" ujar Ten yakin.
Suara lirih Ten terdengar membuat Jaehyun segera menoleh menatap Ten yang terlihat tidak main-main.
"Gue udah capek. Kesabaran gue udah habis, lo keterlaluan !"
"Apa? lo bilang apa?"
"Gue bilang ayo kita putus" ujar Ten lagi.
Jaehyun memukul kasar stir mobilnya. Ten jujur saja takut, ia takut jika Jaehyun akan berbuat yang tidak-tidak kepadanya sekarang.
"Berani lo ngucap kata itu hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic-[JaeTen]✓
JugendliteraturBagi Jaehyun, Ten adalah miliknya dan itu mutlak untuk selamanya. ∆JaeTen area! Nct lokal bxb ©® xbryee