04.00
Ten belum tertidur sama sekali. Pikirannya kalut, ia masih memikirkan ajakan Jaehyun untuk menikah.
Jaehyun tidak main-main dengan ucapannya. Bahkan kemarin ada yang mengirimi Ten sebuah gaun pernikahan yang ternyata dari Jaehyun.
Jaehyun memang gila, sialnya orang gila itu pacar Ten. Donghae dan Taeyeon yang melihat Ten seperti orang frustasi belakangan ini sebenarnya khawatir, tapi mereka juga bingung karena Ten tidak mau bercerita.
Sehun? Keberadaan dokter muda itu seperti lenyap begitu saja. Tidak ada kabar dan terakhir kali Ten melihat Sehun saat masih berada di rumah sakit. Sekarang Ten tidak tau tentang kabar Sehun.
Ten memijit kepalanya yang berdenyut sakit. Tidak ada yang bisa membantu Ten. Jalan keluar satu-satunya adalah kabur.
Ten segera bangkit dari tidurnya. Ia berjalan menuju kamar kedua orangtuanya. Tidak peduli jika Ten dianggap tidak sopan karena membangunkan mereka sepagi ini.
Donghae membuka pintu kamarnya dan matanya terbuka lebar saat melihat Ten menangis.
"Ten? Sayang, kamu kenapa nak?" Donghae khawatir. Taeyeon bergegas keluar menghampiri suami dan anaknya.
Hati Donghae teriris saat mendengar tangis pilu anak semata wayangnya. Ayah manapun tidak akan tega jika melihat anaknya menangis bukan?
"Hiks ayah, tolongin Ten. Ten nggak kuat hikss"
"Ten kenapa? Cerita nak, jangan bikin ayah sama bunda khawatir"
"Ten mau pindah kuliah hiks, Ten udah nggak kuat kuliah di sini. Boleh kan bun, yah?"
Ten berbohong. Ia terpaksa berbohong. Karena jika Ten mengatakan yang sebenarnya maka urusannya akan lebih panjang.
Kedua orangtua Ten tidak akan percaya. Karena selama ini sikap Jaehyun jika di depan Donghae dan Taeyeon sangat baik.
"Iya sayang. Kamu boleh pindah, kebahagiaan anak ayah yang paling penting." Ujar Donghae sambil mengelus punggung Ten berusaha menenangkan.
"Ten kamu udah yakin mau pindah kuliah?"
Ten mengangguk mantap menatap ibunya. " Ten mau kuliah di luar kota aja Bun. Disini Ten udah nggak kuat"
"Yah bunda sama ayah kesepian dong nggak ada kamu" Taeyeon cemberut. Ia berniat sedikit menggoda anaknya.
"Ten bakalan sering-sering telfon ayah sama bunda"
"Ayah bisa nggak Ten berangkat dulu , urusan pindahnya ayah yang urus" lanjut Ten.
Donghae dan Taeyeon sebenarnya curiga dengan Ten yang seperti tergesa-gesa. Namun mereka berdua mencoba berpikir positif saja.
"Kenapa buru-buru banget sih Ten?"
"Nggak papa yah, Ten cuma pengen cepet pindah aja"
"Yaudah nanti ayah yang urus. Anak ayah mau perginya kapan? Besok atau lusa?"
"Nanti" jawab Ten cepat.
"Emangnya kamu udah packing semuanya? Besok aja ya sayang, jangan mendadak gini"
Ten menggeleng cepat."Ten udah siap semuanya, bahkan Ten udah pesan tiket pesawatnya."
Donghae dan Taeyeon tentu saja terkejut. Ten memang sudah memikirkan semuanya matang-matang.
Ten memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari Jaehyun. Ten akan kuliah di luar kota. Tinggal bersama adik Taeyeon yang merupakan tantenya Ten.
"Ten kamu beneran nggak ada yang di sembunyiin dari ayah sama bunda kan sayang?" Tanya Donghae serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic-[JaeTen]✓
Teen FictionBagi Jaehyun, Ten adalah miliknya dan itu mutlak untuk selamanya. ∆JaeTen area! Nct lokal bxb ©® xbryee