16.00
Hari ini Ten sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Jaehyun sejak tadi pagi sudah berada di rumah sakit untuk membantu Ten pulang ke rumahnya.
Taeyeon dan Donghae bahkan sudah percaya dengan sikap manis yang ditunjukkan oleh Jaehyun. Ten tidak terkejut, Jaehyun memang pandai dalam bersandiwara.
"Aku seneng banget sayang, kamu akhirnya pulang ke rumah juga" ujar Jaehyun lembut sambil mengecup punggung tangan Ten.
Ten hanya diam menatap datar Jaehyun. Ia mendecih dalam hati melihat sikap palsu yang laki-laki itu tunjukkan di hadapan kedua orangtuanya.
"Tante saya boleh ngajak Ten pulang berdua nggak? Ada yang mau Jaehyun bicarakan dengan Ten soalnya"
Taeyeon menoleh menatap Jaehyun kemudian menatap Ten. "Tante terserah Ten-nya mau apa nggak"
"Tennie mau kok tant, iya kan sayang?" Tanya Jaehyun sambil meremat kuat tangan Ten yang masih Jaehyun genggam sebagai bentuk peringatan.
"Em iya Bun, Ten mau pulang bareng Jaehyun aja"
Taeyeon hanya mengangguk kemudian tersenyum. Walaupun dalam hatinya masih meragukan Jaehyun akan tetapi Taeyeon mencoba berpikir jika Jaehyun memang telah berubah.
"Kalau begitu Jaehyun pamit ya tan, nanti Jaehyun bakalan anterin Ten dengan selamat sampai rumah. Salam juga buat om Donghae"
"Kalian hati-hati yaa, jangan lama-lama soalnya Ten butuh istirahat juga"
Jaehyun hanya mengangguk kemudian mengenggam tangan Ten. Ten memang sudah sehat akan tetapi Ten tidak boleh terlalu banyak pikiran yang akan membuatnya stress kembali.
Dokter Yuri juga mengatakan jika kondisi psikis Ten tidak sebaik sebelumnya.
"Jae lo mau bawa gue kemana sih? Gue capek mau istirahat"
"Ga kemana-mana kok, gue cuma mau pulang berdua aja sama lo"
"Lo nggak perlu sandiwara di depan orang tua gue kali. Nggak usah berlagak baik kayak gitu toh sebenernya lo juga masih nyakitin gue" ujar Ten sambil menatap ke arah Jaehyun.
"Gue perlu sandiwara biar orang tua lo percaya kalo gue udah berubah" bisik Jaehyun sambil tersenyum licik ke arah Ten.
"Serah lo deh, capek gue"
Ten masuk ke dalam mobil Jaehyun. Ten diam, ia hanya akan berbicara jika diperlukan.
Ten lebih memilih menatap ke jendela dibandingkan harus menatap Jaehyun. Ten benar-benar sudah diambang pasrah, ia hanya berharap semoga kedepannya takdir akan lebih berpihak kepadanya.
"Ten"
"Hmmm?"
"Gue bakalan ke rumah lo, kita bahas rencana pertunangan kita yang sempat ketunda"
Ten langsung menoleh karena terkejut. Jaehyun membahas masalah pertunangan lagi membuat Ten benar-benar pusing.
Ten baru saja keluar dari rumah sakit dan Jaehyun malah langsung membahas masalah tersebut lagi. Tidak bisakah Jaehyun menahannya sebentar hingga Ten benar-benar pulih?
"Jaehyun stop it, Jangan bahas itu lagi bisa?"
"Nggak bisa, gue serius mau ngajak lo tunangan bahkan nikah"
Jaehyun nampak serius dengan ucapannya. Jauh dalam lubuk hati Ten, ia memang masih mencintai Jaehyun. Bodoh memang tapi perasaan Ten memang masih ada untuk Jaehyun.
"Jaehyun please jangan aneh-aneh lagi"
"Aneh gimana sih Ten? Gue ngajak lo tunangan terus nikah itu aneh?" Tanya Jaehyun menaikkan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic-[JaeTen]✓
Teen FictionBagi Jaehyun, Ten adalah miliknya dan itu mutlak untuk selamanya. ∆JaeTen area! Nct lokal bxb ©® xbryee