S'6

5.7K 238 7
                                    

"Galang! Main yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Galang! Main yuk."

Tok! Tok!

"Bundaa, Galang nya boleh Deja bangunin gak bun."

Tak lama setelah itu, Gea membuka pintu untuk gadis kecil ini.

"Galang nya lagi mandi sayang. Sini masuk tungguin dulu ya." Gea menggiring Deja masuk.

5 menit kemudian.

"Kamu mau ngapain." Ujar anak lelaki yang terlihat tampan setelah mandi dengan pakaian santai nya.

Deja kecil mengerjap pelan, dia kesini untuk mengajak main Galang kan? Kenapa Galang menanyakan ingin apa.

"Main." Jawab Deja kecil seadanya.

"Kamu mau ngapain kesini aku tanya, harus nya aku yang kerumah kamu. Janji nya kan kemarin begitu Eja." Galang kecil berjalan kearah Gadis kecil itu lalu membawa Deja keluar rumah nya.

Setelah sampai di depan gerbang, Deja cemberut.

"Kamu kesiangan bangun nya tau!"

"Aku lama dikamar mandi." Lempeng nya.

Deja mendengus seraya mendekapkan kedua tangan nya didepan dada.

"Kita main berantem-berantem an," Deja menarik tangan Galang keluar pagar. Ada Beberapa batu bata disamping pohon tanaman depan rumah Galang.

Galang kecil bingung, 'awas aja aneh aneh' batin nya anak lelaki itu.

Deja kecil mengambil satu bata utuh lalu menyuruh Galang kecil untuk memegang batu bata nya.

"Kamu lempar ke aku, nanti aku ngehindar." Ujar nya mantap setelah mundur beberapa langkah dari Galang kecil.

Galang kecil melongo, ia nge bug. Sudah berkali kali Deja mempunyai ide gila untuk bermain. Bermain batu bata ini adalah ide Deja yang muncul kesekian kali nya.

Anak lelaki itu menggeleng, "Gak Deja. Otak kamu terlalu pinter apa gimana sih? Selalu ada aja ide yang kamu buat main. Yang lain ayo" Tukas nya. Galang kecil hendak membuang batu bata utuh itu namun suara Deja membuat nya terhenti.

Deja menggeleng keras kepala nya 3 kali seraya berkata, "Ehm, ehm, ehm. Udah ayo cepet ih kamu lempar aja nanti aku ngehindar kok gampang ini mah." Mungkin waktu itu Deja berpikir ingin menjadi pahlawan yang ia tonton di televisi, jika dilempar sesuatu ia menghindar. Tapi ini batu bata utuh, gampang pikir nya.

"Kalo kamu kenapa-napa gimana?" Tanya nya ragu untuk menimpuk batu bata itu ke arah Deja.

"Ada kamu." Jawaban yang terlalu enteng.

"Cepet Galang," Deja merentangkan tangan nya dan memasang kuda-kuda menatap bengis Galang kecil.

Tanpa berpikir panjang Galang langsung menimpuk Deja dengan batu bata yang ia genggam.

S E R E N D I P I T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang