S'27

3.7K 209 9
                                    

Sudah 2 hari Deja kembali kerumah nya, karena Dega bawel ingin dirinya pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 2 hari Deja kembali kerumah nya, karena Dega bawel ingin dirinya pulang.

"Ja, rapihin lagi kenapa." Ucap Dega yang tengah menonton TV di atas sofa.

Deja yang sedang mengerjakan tugas itupun melihat sekitar. Makanan ringan nya yang masih tersegel memang berserakan.

"Ntar ah, bawel lo." Sungut nya. Sejak daritadi memang tidak mood untuk sekedar diajak bicara.

"Galang kemana si? Serem banget ditinggal bentar doang." Sindir laki-laki itu.

"Gue kata mending lo diem." Sarkas nya.

"Sini gue bantuin, ngerjain apaan si?" Tawar Dega.

"Gak usah, udah kelar." Ucap nya seraya menutup laptop.

"Baperan." Jari Dega menyolek pipi sang kakak. Dibalas pelototan oleh Deja.

"Gue pengen keluar dulu." Dega hendak bangkit namun ditahan.

"Kan. Lo yang ngajak pulang gue, lo mulu yang ngayab." Kesal nya, seharusnya kemarin ia tak termakan omongan Dega untuk pulang.

"Ntar juga bi Neneng balik lagi kesini."

"Gak. Lo gak boleh kemana-mana." Kekeuh nya seraya merangkul lengan Dega.

"Apa sih. Geli." Ujar Dega berusaha melepaskan rangkulan Deja di lengan nya.

"Telepon lo bunyi tuh, awas." Dega mengalihkan nya pada telepon Deja yang berdering.

Deja menatap malas Dega. Namun tangan nya tetap memegangi tangan Dega.

"Halo." Ujar Deja. Namun sambungan nya langsung terputus.

"Dih? Ngapa dah Mona." Namun tak berselang lama ada pesan masuk dari gadis itu.

"Hah." Monolog nya. Ia membuka gambar yang dikirim oleh Mona.

"Anjeng." Umpat Deja tiba-tiba.

"CEPET AYO KE WARUNG BABEH." Seru nya membuat Dega terlonjak kaget.

"Lo mau ngapain kesana." Tanya nya.

"Cepetan." Desak nya.

Dega yang sudah tidak ingin mendengar seruan gadis itu pun mengiyakan.

***

Deja turun dari motor Dega dengan tergesa-gesa. Laki-laki menghembuskan nafas lelah nya melihat gadis itu.

"Pelan-pelan." Peringat nya.

Deja masuk melihat keberadaan Galang yang tengah bersenda gurau dengan teman-teman nya.

"Lang, Deja." Bisik Alan. Galang sudah tau jika pasti Deja akan mengetahui nya. Tapi ia tak menyangka Cewek itu akan menyusul nya disini.

Deja yang sudah berada tepat di belakang Galang pun mendongakan kepala laki-laki itu untuk melihat kondisi wajah Galang saat ini.

S E R E N D I P I T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang