S'37

2.2K 130 7
                                    

Tak menyangka bahwa hari hari kelas 12 sangat merepotkan bagi Deja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak menyangka bahwa hari hari kelas 12 sangat merepotkan bagi Deja. Tugas yang menumpuk dengan deadline yang singkat, tugas praktek yang berebutan jadwal, tugas kelompok yang entah ia ingat atau tidak setiap mata pelajaran kelompoknya siapa saja, ia juga harus belajar keras demi nilai nya.

Tahun ini seperti nya tidak ada untuk Deja bersantai. Begitu merepotkan.

Hari libur seperti ini biasa nya ia akan pakai jalan-jalan dengan Galang atau teman-teman nya. Namun kali ini tidak, ia akan belajar sebisa nya.

"Lang, ini tau gak? Kelas lo udah sampe mana materi mtk nya?" Yap, mereka belajar di apartemen Galang. Mau dimana lagi?

Deja tipikal orang jika ia sedang bersungguh sungguh ingin belajar, sebisa mungkin belajar di luar rumah. Entah itu cafe, coffee shop atau tempat yang suasana nya baru.

Laki-laki itu menengok sekilas, ia sedang mabar bermain game dengan teman-teman nya lewat ponsel.

"Oh itu udah, nanti gue ajarin. 10 menit lagi." Ucap nya yang masih fokus dengan game.

"Lama banget, elah." Dumel gadis itu.

Setelah beberapa menit, ia menutup semua buku nya. Ia menghela nafas seraya membaringkan tubuhnya.

Belajar saja membutuhkan effort berpikir yang lumayan, pikir nya.

Ia memejamkan matanya, dengan suara bising Galang yang berisik.

"Semenit lo gak matiin itu game, gue gak bakal bantuin bersihin ni kamar." Mata gadis itu masih memejam, namun suara nya tak main main.

"Iyaa, bawel, dikit lagi victory ini." Balas Galang, di lanjutkan dengan mengumpat karena si Abey yang buta map.

"1,"

"2,"

"3,"

"Sabar, Ja, ya tuhan,"

"Woi cepetan anjing, trobos aja si bangsat." Umpat nya.

"Tolol anjing sabaran, ini gue mati gara gara turret." Jawab Jo yang tak kalah ngegas. Deja berpikir, seperti nya kalo ia ikut mabar akan seemosi apa dia nanti nya.

Victory!

Suara yang menghentikan Galang dan teman teman nya mengumpat sudah bersuara.

"Apa sayang, apaa. Yang mana materi nya." Atensi Galang sudah sepenuh nya pada gadis itu.

"Najis, Lang." Decih Deja. Ia menjadi geli sendiri sekarang mendengar kata-kata itu dari Galang.

"Yeu, simulasi lo jadi cewek gue." Jawab nya enteng.

Deja tak menanggapi, ia kembali duduk dan membuka buku pelajaran nya. Mereka berdua belajar bersama hingga jam menunjukkan pukul 8 malam.

Sudah, ia sudah muak belajar.

S E R E N D I P I T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang