Chapter 13

10.8K 1.5K 121
                                    


🦋Happy Reading🦋





Lori mendengar kalimat sarkas yang Aeeri lontarkan terkejut. Dia tidak menyangka, gadis bodoh dan naif seperti Aeeri berani menentangnya.

Apa Nona sudah gila! batin Emma panik melihat suasana taman langsung mencekam.

Apalagi melihat Aeeri tetap tenang dengan meninum tehnya, seakan-akan perkataan yang dilontarkannya bukanlah hal yang besar.

"Hah! Bukan hanya bodoh kau juga gila ya?" sahut Lori dengan marah. Dia langsung menggebrakan meja, membuat beberapa cangkir teh tumpah dan makanan ringan berserakan.

Pelayan yang melihat itu dengan sigap segera membersihkan kekacauan yang dibuat Lori. Selena juga berusaha menenangkan Lori yang terlihat sangat marah karena ucapan Aeeri.

"Lori, tenanglah. Kak Aeeri mungkin tidak berniat menyinggungmu." hibur Selena.

"Apa kau tidak dengar?! Bagaimana gadis bodoh itu berani mempertanyakan martabat keluarga Blancz!" marah Lori dengan menuding Aeeri.

Lori yang melihat Aeeri tidak sedikitpun merasa bersalah atau ketakukan, semakin membuatnya naik pitam. Daisy dan Dasya juga merasa bersalah, karena ikut menyeret Aeeri ke permasalahan mereka.

"Aku tak masalah kalau yang menegurku adalah Putri Vivian, tapi ini? Anak yang lahir karena membunuh ibunya sendiri berani mengkritik sikapku!"

Perkataan menusuk yang keluar dari mulut Lori, mampu membuat Aeeri menaruh cangkir yang dia pegang dengan kasar. Ekspresi dingin yang ditunjukkan Aeeri mampu membuat semua orang tertegun.

"Bisa kau ulangi sekali lagi Nona Lori?" dengan anggun, Aeeri mengusap bibirnya menggunakan sapu tangan yang telah dipersiapkan untuknya.

"Yahh.. Bukankah sudah jelas. Kau ada sekarang karena pengorbanan istri Duke William. Betapa baiknya yang mulia sampai membiarkanmu tetap hidup sampai saat ini." sindir Lori dengan tatapan meremehkan.

Aeeri hanya menghela nafas untuk tidak terpancing dengan provokasi yang dilontarkan Lori. Kalau dia memiliki kekuasaan setara dengan Duke Blancz, mungkin sekarang cangkir teh dihadapannya bisa terlempar ke kepala Lori.

"Nona Lori...?? Mohon maaf kalau perkataan saya menyinggung anda." Maaf Aeeri dengan membungkukkan badan.

Aeeri bisa melihat senyum kepuasan yang Lori tunjukkan. Mungkin dia merasa menang karena mampu membuat Aeeri membungkukan badan. Tapi, bukan seorang Aeerina yang mau meminta maaf dengan ikhlas sedangkan dia merasa tidak pernah berbuat salah.

"Tapi Nona Lori, apakah seorang bangsawan pernah diajarkan untuk menghina martabat bangsawan yang lebih rendah darinya?" Pertanyaan yang Aeeri lontarkan mampu membuat Lori membeku.

"Saya juga mendengar bahwa Duchess Sandra Von Blancz, ibu anda adalah sosok yang bijak. Beliau juga salah satu Nyonya Aristokrat yang mendukung kebijakan untuk mengurangi pajak bagi penduduk perbatasan."

"Bukankah anda, putri satu-satunya yang dimiliki Duchess Sandra setidaknya dapat bersikap selayaknya seorang yang terdidik?"

Aeeri tahu mungkin sekarang ia akan terkena masalah. Apalagi setelah melontar pertanyaan itu, dia bisa melihat semua orang langsung menatapnya dengan ngeri termasuk Emma, Selena, Daisy dan Dasya.

Im Not Side CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang