Chapter 22

9.1K 1.2K 148
                                    


🦋Happy Reading🦋





Elio menatap hamparan reruntuhan kapal-kapal milik Carberus di pesisir pantai. Dia bersama para kesatria suci (Paladin) sedang melakukan investigasi tentang kejahatan yang dilakukan guild ilegal itu. Sebagai hamba yang mengabdi kepada Dewa dan Kuil Suci, hati Elio tidak dapat menerima semua ini. Jiwa dalam dirinya sangat menentang namanya kejahatan terhadap perempuan dan anak kecil. Tetapi dalam zaman ini, kesetaraan antara wanita dan pria sangatlah kurang.

"Seandainya Duchess Camellia masih hidup, mungkin beliau bisa menjadi pilar untuk kesejahteraan perempuan di Edenia." lirih Elio.

"Tuan Muda, investigasi telah selesai. Sebaiknya kita segera kembali ke istana untuk membuat laporan." ujar salah satu paladin, lalu diangguki oleh Elio.

Elio Von Margus. Anak pertama dari pasangan Duke Delwyn Von Margus dan Duchess Anna Von Margus. Memiliki adik laki-laki yang juga masih berumur 12 tahun. Keluarga Margus juga salah satu dari 6 Duke di Kekaisaran Edenia.

Rambut pirang dan mata hijau menjadi ciri khas dari Elio. Ketampanan dan kebijaksanaannya terkenal di seluruh Kekaisaran. Meskipun umurnya masih 18 tahun, Elio sudah menjadi wakil pemimpin Paladin.

"Apakah kau sudah menemukan gadis itu?" tanya Elio tiba-tiba.

"Belum Tuan Muda. Kata orang yang selamat dari ledakan tersebut, dia melihat gadis berambut merah muda berlari kearah hutan. Tetapi selama 3 jam kita menelusuri hutan, tidak ada tanda-tanda bahwa gadis itu ada disana."

Elio menghela nafas. Dia tidak bisa mengabaikan perintah Duke Arshavin untuk menemukan kembaran Selena. Tetapi dilihat-lihat, Aeerina telah berhasil melarikan diri. Elio cukup bersyukur mengetahui hal itu. Setidaknya dia tidak akan menemukan seorang yang berambut merah muda, diantara mayat-mayat yang menumpuk ini.

"Gadis yang malang. Pasti selama ini dia sangat menderita." gumam Elio prihatin.

Elio dan seluruh kekaisaran juga mengetahui bagaimana nasib dari putri Arshavin yang terlupakan. Meskipun Elio merasa simpati, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena posisinya hanyalah orang luar. Dia juga tidak ingin merusak hubungan antara Duke Margus dan Duke Arshavin yang sudah berlangsung lama, hanya karena simpatinya untuk Aeerina.

"Baiklah kita pergi sekarang! Jangan lupa untuk memasang bendera warna kuning agar tidak ada orang yang sembarangan masuk ke area berbahaya ini!" perintah Elio dan segera diangguki oleh bawahannya.

Karena gas beracun yang masih menyebar, membuat pantai ini terpaksa untuk ditutup sementara. Masih menjadi misteri siapa orang yang meledakkan seluruh kapal dan orang-orang di sekitarnya.

Aku pasti akan menemukan orang dibalik kejadian ini. Siapapun itu. Batin Elio. Karena dia penasaran. Siapa orang hebat yang mampu melenyapkan seluruh armada musuh sendirian.

"TUAN MUDA! Ada berita buruk!" Teriak salah satu paladin juga. Dia berlari dengan wajah panik.

"Apa yang terjadi?!" tanya Elio.

"Wakil dari guild Carberus ternyata masih hidup! Kami menemukan jejak-jejak sihir teleportasi di dekat gua. Bukti itu semakin kuat, karena kita juga tidak bisa menemukan mayatnya." jelasnya.

Im Not Side CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang