🦋Happy Reading🦋•
•
•
•
•Mata Aeeri tidak menunjukkan kemarahan meskipun Ginger telah menghina dirinya. Padahal Karen, Essia, dan Bellona sudah siap ingin menghabisi Ginger pada saat itu juga.
"Wah... Wah... Wah... Nyalimu ternyata patut diacungi jempol ya Nona Ginger." sela seseorang.
Aeeri menoleh dah melihat Junia, Hannah, dan Olive berjalan ke arah mereka. May yang melihat teman-temannya pun langsung berlari menghampiri mereka.
"Kalian dari mana saja sih?! Aku lelah menghadapi ini sendirian." May mengadu kepada Junia.
"Rahasia." Olive menjulurkan lidahnya guna menggoda May.
Junia tidak menghiraukan kebisingan yang diciptakan May dan Olive. Dia berjalan mendekat kearah Aeeri.
"Kau tak apa?" Tanya Junia yang diangguki Aeeri.
"Junia kenapa kau kesini? Bukan kah kau masih ada urusan di luar akademi." sela Karen.
"Mana mungkin aku melewatkan kejadian yang menarik ini. Melihat Nona Ginger yang dipermalukan adalah salah satu pemandangan paling menyenangkan dihidupku." Jawab Junia diselingi tawa yang anggun.
"Oh maaf ya ketua komite, aku tak ingin menyinggungmu." Lanjut Junia dengan menutupi tawanya menggunakan sapu tangan.
Sial, muncul lagi satu manusia yang menyebalkan. Batin Ginger menatap tajam kearah Junia.
"Sstt... Essia, apakah ini akan segera berakhir? Melihat Junia seperti ini membuatku merinding." bisik Hannah kepada Essia.
"Aku juga. Apalagi ada Karen. Memang kombinasi mulut cabai dan cabai tidak ada duanya." jawab Essia pelan.
Bellona diam. Dia ingin mengontrol emosinya sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi. Bisa-bisanya orang seperti Ginger berbicara seperti itu. Mereka yang dekat dengan Aeeri saja tidak berani menyinggung tentang masalah keluarga Aeeri.
Kalau kau bukan murid akademi Evemorny, kepala mu pasti akan tergantung di gerbang utama Akademi. Batin Bellona menatap Ginger dengan dingin.
Junia yang merasa harus memberi pelajaran pada ketua komite tidak tahu diri seperti Ginger. Dia akhir nya mendekat lalu jongkok didepan Ginger.
Tangan Junia menyisir rambut Ginger. Dia juga mengelus pipinya. Tapi tiba-tiba Junia mencengkram pipi Ginger dengan kuku-kuku panjangnya.
"Aww.. Sialan! LEPASKAN JUNIA!" teriak Ginger.
"Lepaskan? Aku hanya membalas karena kau telah menyakiti Karen. Kau juga menambah kesalahan mu dengan menghina Aeeri. Kau itu bodoh atau dungu sih? Mengusik Aeeri sama saja mencari mati." jelas Junia lalu melepas cengkramannya.
"Aku tidak tau alasan kenapa kau sangat membenci teman baikku ini." ujar Junia lalu menepuk bahu Aeeri.
"Tapi yang pasti kau tidak akan dipandang tinggi dengan menghina Aeeri. Jangan merasa kau bisa menang dengan cara yang licik." Lanjut Junia.
"SEBENARNYA APA UNTUNGNYA MEMBELA GADIS ITU?!" marah Ginger dengan menunjuk kearah Aeeri.
"Dia itu munafik! Aku yakin dia hanya gadis yang pura-pura polos. Pasti dia hanya ingin memanfaatkan semua orang lalu mengambil keutungan dari kebodohan kalian!" jelas Ginger. Dia ingin membuktikan kalau Aeeri itu jahat.
![](https://img.wattpad.com/cover/276197586-288-k440058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Not Side Character
Fantasi[Reincarnation & Fantasy] Bercerita tentang gadis bernama Rina yang bereinkarnasi ke dunia novel berjudul 'Tiny Light'. Novel tersebut mengisahkan tentang perjuangan Selena sang putri dari keluarga Duke Arshavin demi menyelamatkan kekaisaran dan dib...