Chapter 21

8.5K 1.4K 458
                                    


Disarankan agar menyiapkan stok kesabaran khusus chapter ini hwehehhe!!!

🦋Happy Reading🦋





Semua orang mematung melihat keadaan Selena yang memprihatinkan. Erias tergopoh-gopoh berlari ke arah Selena yang menangis dan langsung memeluknya.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja?" hibur Erias mengelus kepala Selena.

"APA YANG TERJADI?!" teriak Duke William marah saat melihat putrinya dalam keadaan yang buruk.

"Selena!" Rigel juga menyusul setelah mendengar bahwa Selena terluka.

Duke William langsung menghampiri putrinya yang ada dalam pelukan Erias. Menggendong Selena yang masih menangis ketakutan. Kaki penuh goresan, baju sobek, dan pelipisnya sedikit terluka. Hal itu membuat Duke sangat geram.

"BAGAIMANA INI BISA TERJADI!" Duke menatap nyalang para kesatria.

"Maaf Yang Mulia, kami juga tidak tahu. Saat berpatroli malam, kami bertemu dengan kesatria Duke Blancz. Karena sudah peraturan, kami tidak mengizinkan mereka untuk memasuki wilayah Arshavin tanpa keterangan yang jelas. Tetapi, ternyata mereka membawa Nona dan menjelaskan apa yang terjadi." jelas kepala pasukan Kesatria Duke Arshavin, Paul Douglas.

Salah satu prajurit dibelakang Paul melangkah. Dia menjelaskan apa yang terjadi, dan mengapa Selena bisa menangis ketakutan. Semua orang terkejut, dan menatap kasihan Selena. Berpikir bahwa Selena pasti akan trauma tentang kejadian yang baru saja dia alami. Tanpa peduli dengan Aeeri.

"A-ayahh... aku.. hiks.. Meninggalkan kakak sendiri... Huaaa..." tangis Selena pecah.

Duke yang mendengar itu hanya menggeram marah. Erias dan Rigel juga. Mereka berpikir semua kesalahan ada pada Aeeri.

Setelah mendengar cerita dari prajurit, Albert bergegas untuk memanggil Emma. Dia berpikir Emma harus tahu, karena hanya Emma satu-satunya orang yang akan mengkhawatirkan hilangnya Aeerina.

"Nona Selena!" Emma terkejut melihat Selena.

Melihat keadaan Selena, yang dipikirkannya hanya satu. Nona Aeeri!!!

"Apa yang terjadi?! Bukankah kalian baru saja melihat festival? Dan bagaimana dengan Nona Aeeri?!!" tanya Emma bertubi-tubi. Dia berusaha berpikir positif, meskipun tanpa disadari air mata Emma mulai mengalir.

"Maaf Emma... Aku.." Selena menggeleng dan berderai air mata.

"Emma, Nona Aeeri telah diculik. Kata kesatria dari Duke Blancz, hanya Nona Selena yang bisa kabur. Penculiknya adalah guild Carberus." jelas Albert.

Emma terpaku. Dia menatap Selena. "Anda meninggalkan Nona sendirian kan?! tanya Emma berteriak penuh kebencian.

"Kalau yang diculik Nona Selena, pasti Nona Aeeri akam berusaha menyelamatkanmu!! Tetapi lihat sekarang?! Kau bahkan bisa kembali dengan selamat sedangkan Nona Aeeri masih hidup atau matipun tidak ada yang tahu!" seru Emma.

"KAU PELAYAN RENDAHAN!! JAGA BICARAMU!!" murka Erias melihat Emma memojokkan adiknya.

"Bukankah hamba benar! Kalian semua orang yang tidak punya hati! Bahkan hewan pun tidak akan membahayakan anaknya sendiri!" ujar Emma.

Im Not Side CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang