🦋Happy Reading🦋•
•
•
•
•Suasana kelas siang ini cukup menegangkan. Pasalnya, Miss Tere selaku guru sejarah sihir itu sedang dalam suasana hati yang buruk. Hal ini berdampak pada kelas yang sedang diajarnya. Naasnya, Aeeri ada didalam sana, terdiam karena takut dengan Miss Tere yang siap melahap murid-murid yang membuatnya kesal.
Miss Tere tersenyum. Pertanda nasib buruk akan segera menimpa murid-murid.
"Rangkum Buku Perjalanan Antonio di Varheven lalu kumpulkan hari ini juga!" Setelahnya, Miss Tere pergi meninggalkan kelas.
Semua murid tercekat mendengar tugas tidak manusiawi yang diberikan Miss Tere. Masalahnya, Buku Perjalanan Antonio di Varheven memiliki 300 halaman. Dan harus dirangkum dan selesai hari ini juga?! Sama saja dengan pembunuhan berencana.
"ARGGHHH!! Lama-lama aku akan menghancurkan akademi ini!!" marah Essia.
Karen ikut setuju. "Yaaa Essia!! Kobarkan semangatmu!! Aku pasti akan mendukungmu!"
Hal itu mengundang tawa dari murid-murid. Aeeri yang melihat tingkah laku teman nya hanya bisa mengelus dada. Bellona tampak tidak peduli, selagi kedua curut itu tidak mengganggu kehidupan tenangnya.
"Ehh kalian tau tidak? Sebentar lagi akan diadakan razia di asrama." Celutus Talullah, salah satu teman kelas Aeeri.
Seketika suasana kelas menjadi hening. Razia, adalah salah satu hal yang paling dibenci seluruh murid di sekolah sihir Evemorny. Alasannya terletak pada Komite Kedisiplinan, yang menjadi dalang dibalik adanya razia itu.
Sebenarnya banyak murid yang tidak keberatan kalau diadakan razia, toh selagi tidak melakukan pelanggaran pasti santai-santai saja. Tetapi, masalahnya terletak pada ketua Komite Kedisiplinan yang reseknya minta ampun.
Semenjak menjambat menjadi ketua komite kedisiplinan 2 tahun lalu, Ginger Anneliese mulai menunjukkan sikap aslinya. Gadis berambut coklat muda dan memiliki bintik-bintik kecil di pipinya itu selalu mencari gara-gara kepada banyak murid, terutama penghuni asrama bernomor 107.
Apalagi ingatan tentang kejadian 1 tahun lalu, saat Essia di tuduh oleh Ginger menyembunyikan goblin di lemarinya. Padahal saat itu, Essia pergi ke hutan hanya untuk mencari Amos, penjaga gerbang akademi Evemorny.
Amarah Essia meledak saat mendengar tuduhan yang tidak masuk akal itu. Akhirnya mereka sepakat untuk membuktikan apakah Essia benar menyembunyikan goblin di kamarnya atau tidak.
Saat membuka lemari milik Essia, komite kedisiplinan tidak menemukan apapun. Essia yang melihat itu langsung menunjukkan senyum puas. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, ternyata ditemukan seekor goblin yang tertidur di bawah tumpukan baju milik Essia. Melihat hal tersebut, Essia harus menerima hukuman sesuai peraturan akademi.
Aeeri dan lainnya tidak tinggal diam melihat Essia yang diperlakukan tidak adil. Apalagi Karen. Dia sampai mendatangi Ginger di kantin lalu menyiram wajah ketua komite kedisiplinan itu dengan segelas air. Karena Karen tahu, semua ini telah dimanipulasi oleh Ginger.
"Yaaa!! Perempuan menjijikan! Kuperingatkan untuk terakhir kalinya. Kalau kau mencari gara-gara pada ku atau teman-temanku, ku pastikan hidupmu tidak akan tenang! Mungkin ini hanya air biasa, tapi nanti bisa saja kotoran babi yang akan mengenai wajah tebalmu itu!" marah Karen kepada Ginger saat di kantin. Setelahnya, penghuni asrama 107 dan komite kedisiplinan tidak pernah akur bahkan sampai hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/276197586-288-k440058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Not Side Character
Fantasy[Reincarnation & Fantasy] Bercerita tentang gadis bernama Rina yang bereinkarnasi ke dunia novel berjudul 'Tiny Light'. Novel tersebut mengisahkan tentang perjuangan Selena sang putri dari keluarga Duke Arshavin demi menyelamatkan kekaisaran dan dib...