10

858 103 162
                                    

Haru tangis di sebuah rumah dengan bendara warna kuning yang berkibar, mengingatkan pada sebuah kejadian perempuan yang tergeletak tanpa bersimbah darah di lantai kamar mandi sekolah. Tragisnya tak ada yang mengetahui penyebab kematian sang gadis tersebut. Bahkan tukang bersih-bersih kamar mandi yang membersihkan area toilet dan wc sekolah tiba-tiba mendadak tidak masuk bekerja.

Seluruh murid dan guru olahraga yang ada di lapangan saat kejadian berlangsung, merasa tidak ada sesuatu yang janggal. Sayangnya, dengan terjadinya kejadian seperti itu tidak ada bukti CCTV yang dapat menangkap gerak-gerik aneh di sekolah. Karena sejak sekolah itu berdiri, kepala sekolah tidak mengijinkan pemasangan CCTV di lingkup sekolah manapun. Semakin membuat kejadian yang menimpa gadis pemilik tahi lalat di dekat mata, susah terselesaikan.

Orang tua, kerabat, teman, dan sahabat Lulu merasa kehilangan. Walaupun gadis itu terbilang anak yang suka membuat onar di sekolah tetapi kenangan canda dan tawa maupun duka yang pernah di torehkan begitu melekat di hati setiap orang yang mengenalnya. Seperti Olla yang saat ini masih menjelani skorsingnya karena sempat membully Chika, gadis itu bersama Adel terlihat merenung dan sesekali menangis. Grup yang mereka beri nama jamet tersebut, terpaksa harus kehilangan satu orang anggotanya.

Olla jelas tak bisa memberikan pembelaan apapun karena dia sendiri tidak tau siapa yang menyebabkan sahabat perjametannya itu meninggal. Tidak hanya Olla, seluruh murid di kelas XI MIPA 3 juga merasakan haru dan kesedihan yang mendalam. Setahun bersama, berbagi makan, saling memberi contekan, dan mengerjai guru killer adalah kenangan yang tak akan mereka lupakan bersama dengan Lulu.

Seperti halnya seorang laki-laki yang kerap duduk berdua dengan Lulu di bangku belakang dekat dengan meja Vito. Laki-laki itu merasakan kehilangan yang amat menyakitkan. Bukan hanya karena menganggap Lulu sebagai teman, ia juga menganggap Lulu sebagai orang spesial. Lelaki itu bernama Florenzo atau yang biasa anak kelas sebut dengan Floren. Seluruh murid di kelas mereka tau, bagaimana rasa sukanya Floren dengan Lulu. Tak hanya teman sekelas, bahkan guru yang mengajar juga tau bagaimana Floren memberlakukan Lulu dengan amat spesial.

Di depan Lisa, ibu dari Lulu. Floren menaruh senyum dengan makna luka yang mendalam. Lelaki itu merangkul perempuan paruh baya yang kerap kali memberikannya jamuan berupa teh hangat saat dirinya baru saja selesai mengajak Lulu pergi atau sebatas ikut bermain bersama Olla dan Adel. Lisa ikut tersenyum saat Floren merangkul pundaknya. "Nak Floren, makasih ya udah jadi teman Lulu yang baik."

Floren mengangguk, lelaki itu sebenarnya sudah tak mampu berdiri tegak di hadapan Lisa dan teman-teman kelasnya yang lain. "Tante, Floren mewakili seluruh murid XI MIPA 3, ikut turut berbela sungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya salah satu teman berharga kita. Lulu anak yang periang dan mudah memberikan tawa. Maka dari itu Floren dan teman-teman yakin, Lulu juga bisa jauh lebih bahagia di sana."

"Buat siapapun yang memiliki dendam atau masalah dengan Lulu, tante tolong dengan sangat maafkan semua kesalahan yang sudah diperbuat oleh anak saya. Maafkan juga bila Lulu sering berkata yang tidak enak hati pada kalian. Tante percaya, kalian semua termasuk bagian yang indah dari hidup Lulu."

Meskipun tak pernah mendengar bagaimana Lulu bercerita tentang kesehariannya di kelas maupun di sekolah, Lisa yakin jika Lulu bahagia memiliki teman-teman sekelas seperti Floren dan lainnya. Bahkan saat dirinya hampir di skors karena ikut-ikutan Olla untuk membully Chika, Lulu sampai bersujud di hadapan kepala sekolah dan juga ayahnya agar diijinkan untuk mencabut hukuman skorsingnya. Kemudian, ayahnya yang pejabat itu menyogok kepala sekolah untuk mencabut hukuman Lulu.

Tak di sangka, sujudnya itu menjadi sebuah pertanda bagaimana Lulu ingin melihat teman-temannya untuk kali terakhir. Derap langkah dan juga lompatan yang terlihat ketika gadis itu meninggalkan kelas sehabis ulangan sejarah kemarin, menjadi tawa terakhir yang saat ini hanya bisa di kenang.

LANGIT [VIKUY] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang