Pukul 11: 25 mereka sudah kembali ke toko dan langsung menata semua beberapa barang di rak sebelum toko kembali di buka.
Zulfa duduk membuka beberapa kardus dengan mengeluarkan barangnya dari dalam kardus, melihat beberapa temannya yang sibuk menata makanan di rak.
Awal pertemanan mereka cukup unik, hingga pertemanan mereka bertahan sampai sekarang sampai mereka bertemu dengan teman hidup mereka masing-masing.
" Halwa kemana kok ngga dateng?" tanya Zulfa menatap sekeliling belum melihat kedatangan Halwa.
" Dia mampir ke toko kue ibunya dulu katanya." jawab Bilqis.
" Gimana rumah tangga kalian? aman kan, ngga ada masalah."
" Aman Zulfa." jawab Lulu.
" Pernah berantem ngga?"
" Pernah sih berantem perbedaan pendapat aja." seru Bilqis.
" Pernah, tapi ga sering." jawab Lulu.
" Nikah itu enak ngga sih?"
Lulu dan Bilqis yang tadinya sibuk dengan tugas mereka masing-masing, seketika langsung saling menatap satu sama lain saat Zulfa bertanya tentang hal pernikahan?.
" Cuman nanya doang." jelas Zulfa yang melihat raut heran kedua temannya.
" Enak banget." jawab Bilqis yang tersenyum lebar, karena memang menikah itu enak. apalagi menikah dengan seorang lelaki yang mencintai dirinya menghargai dirinya.
" Enak lah ada yang nemenin ada yang jagain dan ada juga yang perhatiin, sebenarnya nikah itu susah-susah gampang sih." jawab Lulu yang penuh semangat.
" Susahnya kenapa?" tanya Zulfa kembali sambil menatap Bilqis dan Lulu.
" Tanya Lulu aja yang lebih berpengalaman." kata Bilqis sambil menujuk Lulu karena Lulu yang lebih duluan menikah diantara mereka.
" Susah nya, karena perempuan dan laki-laki itu memiliki karakter dan pemikiran yang berbeda."
" Maksudnya gimana?" kata Zulfa yang binggung dengan kata-kata yang diucapkan oleh Lulu.
" Gini beda negara aja beda bahasa kan. begitu juga dengan perempuan dan laki-laki."
" Iya juga sih." jawab Zulfa dan Bilqis bersamaan.
" Nah sama aja seperti perempuan dan lelaki karena berasal dari planet yang berbeda, maka di antara perempuan dan lelaki pasti ada perbedaan, perbedaan dalam soal berfikir dalam soal bergaya ucapan ataupun yang lainya."
" Coba kasih contoh deh."
" Gini nih, kalau kita seorang perempuan ngeluh itu pertanda pengen dimanjain bukan di ceramahi. dan kita itukan pengennya di bilang gini. kenapa sayang, capek iya, kamu istirahat aja iya, nanti aku pijitin iya."
Zulfa dan Bilqis terkekeh mendengerkan ucapan Lulu apalagi suara Lulu yang memperaktekan gaya bicara lelaki kalau sedang memanjakan perempuan.
" Gitu maksud aku." sambung Lulu.
" Tapi lu kalau masalah kaya gitu gampang kan ngga susah-susah benget, mas Malik selalu perhatian sama ku."kata Bilqis.
" Ngga semua para suami modelan kaya suami kamu, terkadang para laki-laki juga punya beda prinsip, sifat, dan juga cara berfikir."
" Terus apa lagi?" tanya Zulfa yang masih penasaran dengan pembahasan Lulu.
" Nih lelaki ketika ngajak perempuan makan terus perempuan jawab terserah, rata-rata para lelaki itu ngga tau artinya, padahal kan kata terserah itu aku mau makan enak yang aku suka gitu loh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Imam
Teen Fiction" Apa Gus Imam yakin memilih Zulfa? " " Apa kedatangan saya dengan membawa keluarga besar saya tidak terlihat yakin untuk meminang mu."