Chapter 10

1.7K 96 11
                                    

Tok Tok Tok

" Assalamualaikum." ucap seseorang di balik pintu kamar Gus Imam.

" Waalaikumussalam." jawab Zulfa dan Gus Imam.

Saat hendak akan membuka pintu kamar, Gus Imam terlebih dahulu membuka pintu kamarnya karena ia tau siapa pemilik dari suara itu siapa lagi kalau bukan uminya.

" Umi." sapa Gus Imam yang langsung menyambut tangan uminya untuk bersalaman dan di susul oleh Zulfa.

" Eh ada menantu udah datang, udah makan belum? makan dulu yuk." kata umi Aisyah, sambil menggendong bayi Fara.

" Makasih umi, kebetulan Zulfa sama Mas Imam udah makan di rumah." jawab Zulfa sambil tersenyum manis.

Gus Imam langsung mengambil alih Fara dari gendongan uminya, hingga membiarkan sang istri mengobrol dengan uminya " Assalamualaikum anak Abba, udah makan belum."

" Kalau gitu Umi, pamit pergi kebelakang dulu iya. Imam ajak istri kamu buat istirahat pasti cape perjalanan kesini kan lumayan jauh juga." pinta sang Umi pada Gus Imam.

" Ngga Umi, Zulfa ngga cape biar Zulfa bantuin umi di belakang aja." kata Zulfa yang berusaha menjadi menantu yang baik, membantu mertua.

" Ngga usah menantu Umi istirahat aja, pasti cape lagian udah banyak yang bantuin kok.".

" Tapi Umi __."

" Ngga usah cah ayu, bantuin Umi nanti nambah capek."

" Ngga papa umi, Zulfa bantuin iya."

" Ngga."

" Boleh iya."

" Ngga, mending cah ayu istirahat aja."

" Ngga papa Umi."

" Ngga usah mending istirahat aja, atau ngga ajak menantu Umi jalan-jalan ke belakang nak." pinta Umi Aisyah pada Gus Imam.

" Iya Umi." jawab Gus Imam.

Sang Umi pergi keluar dari kamar Gus Imam, setelah memberikan cucunya membiarkan Gus Imam bermain dengan anaknya, sekaligus membiarkan cucunya untuk dekat dengan Zulfa.

Zulfa memperhatikan Gus Imam yang membacakan sholawat pada anaknya, terlihat anak perempuannya begitu cantik manis yang tengah terlelap tidur.

" Mas Imam." panggil Zulfa.

Gus Imam yang tengah mengendong anaknya yang tengah tidur langsung menoleh dan menjawab " Dalem dek."

" Zulfa boleh coba gendong Fara ngga?"

" Boleh sayang."

Zulfa tersenyum saat Gus Imam membolehkan dirinya mengendong anaknya Zulfa ia akan berusaha menjadi orang tua sambung yang baik untuk Fara.

Namun saat tengah di gendong Zulfa tiba-tiba saja Fara langsung menangis dan membuat Zulfa binggung karena ia tidak tau caranya.

" Mas..." lirih Zulfa sambil menatap Gus Imam, meminta pertolongan.

Gus Imam tersenyum melihat raut wajah khawatir sang istri " Coba ikutin cara mas kaya tadi barusan."

Zulfa langsung menenangkan Fara dengan lantunan sholawat dan Gus Imam mengikutinya membuat suasana kamar terasa tenang, karena dua lantunan sholawat sepasang suami istri yang menenangkan anaknya.

Thoohirul qolbi naqiyyun zaakirulilaah.
Al-Mushthofas shofiiyu sholla a'layhillaah.
Akhlaaquhu wa shifaatuhu subhaana man sawwaah.

Mencintai Imam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang