Chapter 11

1.9K 120 3
                                    

Yang di tunggu-tunggu oleh semua anggota keluarga akhirnya tiba, Zulfa sungguh kagum dengan keharmonisan keluarga Gus Imam.

Terlihat begitu banyak keluarganya yang turut ikut hadir di acara ini, mungkin jika orang yang tidak suka dengan keramaian dia akan lebih nyaman di kamarnya dari pada gabung dengan keluarganya.

Zulfa yang tengah bersama Fara yang sekarang menjadi anaknya, sibuk menyambut dan juga menyapa semua keluarga besar Gus Imam yang jumlahnya tidak bisa di hitung dengan jari.

" Kamu jangan kaget, apalagi kalau kumpulan keluarga anak cucu kiyai Harifin lebih banyak dari ini." bisik Bilqis yang berdiri di samping Zulfa.

" Ini baru seberapa kan yang datang?" jawab Zulfa yang di balas anggukan oleh Bilqis " Bumil duduk aja, takut bayinya cape." sambungnya.

" Bayinya udah keluar Zulfa, ini bumil isinya makanan tahu, cireng, es buah, seblak, es kepala sama cilok."

Zulfa dan Bilqis seketika langsung ikut tertawa begitu juga dengan Fara yang ikut tertawa melihat interaksi umma dan tantenya.

" Anak kamu mana, kok ngga bareng kamu." kata Zulfa, padahal ia ingin bertemu juga dengan anak temannya.

Bilqis telah melahirkan anak pertamanya yaitu laki-lakinya, anak pertama yang sudah lama mereka nanti-nanti kan.

" Tuh sama Abi nya." jawab Bilqis sambil menunjuk ke arah suaminya yang berjalan ke arahnya dengan membawa anaknya.

Dan di sampingnya ada Gus Imam seperti kedua pria itu menghampiri istrinya entah dengan tujuan apa, yang pasti para istri tidak tau.

" Dek, Fara biar sama mas aja, takut kamu cape." kata Gus Imam yang berdiri di samping Zulfa.

" Ngga mas, lagian Fara ngga nangis kok."

" Biar sama mas aja, mas ngga mau istri mas yang cantik ini cape."

" Mas Imam _."

Bisa-bisanya suaminya menggodanya di depan banyak orang, apalagi di depan Bilqis temannya aduh rasanya malu. bergandengan tangan di depan banyak orang aja Zulfa masih malu.

" Yaudah mas kesana dulu iya, biar Fara sama mas."

" Fara kayanya ngantuk mas biar sama Zulfa aja."

" Sama mas aja, biar saudara jauh tau kalau mas udah punya suami sama anak."

" Ih_."

" Nanti kalau umma Fara cemburu kan yang repot Abi nya."

" Mas Imam."

" Iya kan, inget kalau ada yang nanya ini siapa cantik banget jawab aja istrinya Imam gitu iya dek."

" Iya mas Imam."

" Awas jaga mata dek, jaga hati, jaga pikiran juga inget udah punya suami baru kemaren nikah."

" Iya mas."

" Iya apa?"

" Jaga mata, jaga hati, jaga pikiran inget udah punya suami baru nikah kemaren."

" Masyaallah, inget iya dek udah punya suami, awas kalau ngaku masih jomblo mas cium."

" Emang berani?"

" Berani."

" Yakin? nanti hilang martabat sebagai Gus yang cool nya."

" Ngga bakalan lah, cium istri sendiri masa ngga berani."

" Sekarang coba?"

" Wah nantangin nih."

Mencintai Imam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang