Chapter 7

1.8K 123 3
                                    

Tidak terasa hari begitu cepat berlalu kini waktunya tiba di hari yang paling bahagia untuk kedua pasangan yang mungkin sudah nanti-nanti hari ini.

Acara pernikahan Gus Imam dan Zulfa walaupun sebelumnya begitu banyak Lika liku perjuangan sampai di titik sekarang.

Pernikahan dengan konsep sedarhana yang hanya di hadiri oleh beberapa rekan teman, keluarga besar dari kedua mempelai wanita dan pria.

" Wah calon pengantin ngapain ngelamun." goda Bilqis membuat Zulfa terhentak kaget melihat kehadiran Bilqis.

" Bilqis, siapa juga yang ngelamun." Jawab Zulfa.

" Keliatan dari matanya."

" Iya deh yang pakar ekspresi wajah mah beda aja."

" Hahaha."

" Lulu sama Halwa dimana?"

" Dia di luar, katanya mau nyimak Gus Imam takut salah nyebut nama."

" Haha."

Bilqis datang di pernikahannya, di saat Bilqis nikah dirinya datang dan sekarang sebaliknya ia begitu bahagia karena kehadiran sahabatnya ini.

" Fa, kamu lagi ngga mikirin sesuatu kan?, kita temanan sudah lama aku tau mana kamu sedang berbohong mana tidak." ucap Bilqis lalu duduk disebelah Zulfa.

" Sebenarnya aku masih ragu." Lirih Zulfa yang masih tidak menyangka hari ini adalah hari pernikahannya.

" Kenapa ragu? Gus Imam sosok pria yang baik dia masih saudara dengan mas Malik yaitu suami aku Zulfa, dan aku yakin Gus Imam memang di takdirkan berpasangan denganmu." Jelas Bilqis seraya memegang kedua tangan Zulfa untuk membuat Zulfa yakin.

" Tapi aku takut nanti Gus Imam mempermasalahkan masa lalu ku." ujar Zulfa yang tersenyum miris.

" Zulfa aku yakin, Gus Imam tidak akan mempermasalahkan itu lagi buktinya dia datang kembali untuk melamar mu dua kali loh, jika Gus Imam tidak suka dengan masa lalu kamu mungkin dia ga akan lamar kamu untuk dua kali."

" Aku tau aku mengerti, tapi apa aku bisa menjalani pernikahan ini?"

" Kamu percayakan Allah itu ada? menikah untuk menyempurnakan agama dan aku yakin Zulfa, sahabat aku ini bisa menjalankan ibadah terpanjang ini, aku selalu mendukung kamu Zulfa, jika Gus Imam kasar ataupun membuatmu menangis hubungi aku, aku akan selalu ada untuk kamu Zulfa."

Zulfa langsung memeluk tubuh Bilqis ia bener-bener bersyukur di keliling orang-orang yang baik kepadanya.

" Zulfaaaa." teriak Halwa yang datang langsung menghampiri Zulfa dan Bilqis yang tengah berpelukan.

" Akhirnya kalian kesini juga?" ucap Bilqis yang melepaskan pelukannya dan menatap kearah Halwa dan Lulu.

" Waduh tinggal aku doang nih yang belum otw nikah, semoga di jauhkan dari orang-orang yang nanya kapan nikah." kata Halwa yang sontak membuat mereka langsung tertawa.

" Pokoknya nyiapin stok kesabaran aja, apalagi kalau udah mau lebaran banyak pertanyaan macam kaya gitu dari saudara." seru Lulu.

" Yang udah nikah aja masih di kasih pertanyaan loh." sambung Bilqis.

" Acara udah di mulai loh." Kata Lulu.

" Beneran?" tanya Bilqis.

" Hem, dengerin aja pasti kedengaran sampai sini kan?"

" Iya."

Dan sekarang tiba saat nya waktu yang di tunggu-tunggu oleh semua orang, karena hari ini, pukul ini menit ini dan di jam ini adalah hari pernikahan mereka berdua yaitu Gus Imam dan juga Zulfa.

Mencintai Imam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang