Bab 3

1K 179 44
                                    

"Kau!?" Pekik kedua orang tersebut.

Tangan Naruto yang sempat terulur untuk membantu gadis itu kini kembali ditariknya. Ia cukup terkejut karena bertemu dengan gadis di depannya itu di kantornya. Sedangkan Hinata, ia kini menatap geram Naruto yang menurutnya bersalah karena sudah menabraknya.

Ekspresi Naruto berubah datar, "Ceroboh.. Kalau jalan gunakan kedua matamu!"

Kini Dokter itu bertambah kesal saat Naruto malah mencemooh dirinya alih-alih menolong ataupun meminta maaf.

Hinata segera berdiri dan menahan lengan pria itu, "Apa aku tidak salah dengar? Kau yang seharusnya berhati-hati, Tuan! Pria dewasa seperti apa yang berlarian di koridor kantor yang ramai."

Kepala Naruto berdenyut kesal menahan amarah, "Sepertinya sifat tidak mau mengalahmu tidak pernah berubah sejak dulu huh?" Naruto masih menatap datar pada Hinata yang saat ini memandangnya dengan penuh permusuhan. "Jelas kau yang bersalah di sini! Apa kau tidak mengerti berharganya waktu dalam pekerjaan kami?"

Sebelah alis Hinata terangkat, ia baru ingat jika salah satu teman mereka pernah bercerita jika kini Naruto seorang Detektif di Kepolisian. Tetapi ia tidak pernah tahu dimana tepatnya Naruto berdinas, hal ini yang membuat Hinata terkejut karena berjumpa dengan Naruto di tempat barunya bertugas.

Hinata melipat kedua tangannya dengan gaya angkuh, "Aku mengerti, di setiap pekerjaan seseorang tidak bisa membuang-buang waktu. Tapi tuan Uzumaki yang terhormat, setiap pekerjaan juga tidak diperbolehkan untuk bertindak ceroboh!"

"Kau bilang aku apa?" Detektif itu mulai terpancing emosinya mendengar apa yang dikatakan Hinata. Dirinya paling anti disebut tidak profesional dan semacamnya.

"Apa? Detektif ceroboh?" Hinata memandang santai sedangkan Naruto kini mati-matian menahan emosi pada Hinata, sejak dulu gadis itu sangat pandai membuat Naruto kesal. Mereka berdua bahkan tidak sadar jika kini keduanya sudah menjadi pusat perhatian di lobi tersebut karena keributan yang mereka buat.

Ketika Naruto akan kembali menjawab, Sasuke datang dan memanggil dirinya. "Apa yang kau lakukan di sini Naruto!?" suara Sasuke terdengar tinggi, pria berambut raven itu memutuskan untuk kembali ke dalam gedung karena Naruto yang tidak juga muncul, sedangkan waktu yang mereka miliki tidak banyak.

Sasuke melirik ke arah Hinata dan sedikit terkejut karena berjumpa dengannnya di kantor kepolisian. Sasuke ingat jika gadis di depannya ini bersekolah di SMA yang sama dengan dirinya dan Naruto, Sasuke rasa mereka berdua sempat dekat. Mengabaikan keberadaan Hinata, kini ia menatap datar Naruto.

"Waktu kita tidak banyak, dan kau malah menyia-nyiakan dengan mengobrol bersama mantan kekasihmu." Baik Naruto dan Hinata memberi tatapan peringatan pada Sasuke, mereka berdua seolah kompak mengatakan jika itu tidak benar.

Naruto sempat melirik sinis ke arah Hinata, lalu berlalu pergi dari hadapan gadis itu seraya mengajak Sasuke.

Hinata masih menatap kesal ke arah punggung kokoh Naruto, "Sifat menyebalkannya tidak pernah berubah." Gadis itu kemudian memilih beranjak dari sana menuju ke ruangan Gaara. Ia dan Detektif itu sudah memiliki janji untuk bertemu, mereka akan mendiskusikan sesuatu terkait kasus Tayuya.

***

Sementara itu, di perjalanan di dalam mobil. Naruto sedang teringat pertemuan tak terduga nya dengan Hinata tadi. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan gadis itu, gadis yang tidak mungkin ia lupakan selama masa masa SMA mereka.

"Kuharap kau tidak kehilangan fokus hanya karena bertemu dengan kekasihmu."

Naruto berdecak kesal dan memberikan tatapan peringatan pada Sasuke. "Siapa yang kau sebut sebagai kekasihku huh?"

The Case ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang