Bab 2

1.1K 193 26
                                    

"Itu.... "

Naruto menatap semua orang yang berada di sana dengan sungkan. Kakashi yang mengerti jika Naruto tidak bisa mengungkapkan alasannya memutuskan mengajak Naruto berdiskusi berdua di luar ruangan, meninggalkan anggota tim untuk beberapa waktu.

Sekarang mereka ada di sudut koridor yang sepi. "Jika alasanmu tidak kuat, aku akan tetap dengan keputusanku."

Naruto meremat kedua tangannya, ia harus berhasil meyakinkan Kakashi, kalau tidak  kesempatannya untuk mengusut kasus ini akan hilang.

"Sebelumnya, aku minta maaf karena sudah membangkang." Kakashi bergeming dan Naruto menarik nafas dalam-dalam. "Ketika aku kelas 3 SMP, kakak ku meninggal dalam keadaan yang sama dengan perempuan tersebut. Yang berbeda, bagian mulutnya tidak dilakban sehingga darah berceceran dimana-mana."

"Pelakunya sudah tertangkap?"

Naruto menggeleng, "Belum, kasus itu ditutup karena kurang bukti dan tidak ada sidik jari lain selain milik kakakku. Bahkan pisau yang tergeletak di sana hanya terdapat sidik jari kakakku." Naruto menjeda ucapannya, ia kembali membuang nafas ketika kilas balik ketika ia melihat kakanya yang terbujur kaku dengan banyak darah terekam jelas diingatannya. Mencoba mengenyahkan rasa sesak di dadanya, Naruto kembali melanjutkan kembali ucapannya. "Tapi aku yakin dia tidak mungkin melakukannya atas kemauan sendiri, pasti ada seorang pelaku. Untuk itu aku ingin sekali menangani kasus ini. Aku yakin pelakunya masih orang yang sama."

Kakashi bergeming, menimang apa yang kiranya baik untuk saat ini. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Bukan berarti kasus ini masalah sepele, tentu saja bukan. Ia merasa untuk penyelesaian kasus ini pasti akan sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan sekarang ada hal genting yang harus didahulukan. Yaitu kasus penangkapan bandar Narkotika jaringan internasional. Tersangkanya sudah jelas, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menangkapnya.

"Aku mengerti perasaanmu Naruto, tapi untuk sekarang kasus yang genting adalah menangkap Kakuzu dan Nick, tentu saja dengan anak buahnya. Waktunya tidak lama karena Nick akan segera pergi ke Australia 2 hari lagi. Ini waktu yang tepat untuk menangkapnya." Kakashi sudah memikirkan semuanya baik-baik, mereka memerlukan kedua tersangka itu hidup-hidup, dan Naruto adalah orang yang tepat untuk melaksanakan misi ini.

"Tak bisa kah sensei mempercayai kasus itu pada Gaara? Dia juga detektif hebat. Banyak kasus yang ia kerjakan berhasil di tangan dinginnya."

Gaara adalah Detektif hebat lain yang dimiliki oleh Kepolisian Jepang. Meski beberapa orang mengatakan bahwa Gaara masih belum bisa menyaingi reputasi Naruto, membuat Gaara tampak menunjukkan rasa tidak sukanya pada Naruto. Tapi Naruto sendiri mengakui kemampuan pria berambut merah itu dalam menangani kasus. Ia yakin bahwa Gaara bisa menangani kasus Kakuzu.

"Justru itu aku mempercayaimu. Kau tau bagaimana Gaara bukan? Dia tidak segan menembak mati tersangka di TKP. Sedangkan di kasus ini, kita membutuhkan keduanya dalam keadaan hidup. Banyak hal yang perlu kita ketahui dari mereka. Dan Nick dia akan diadili di Amerika, jadi kita membutuhkannya hidup-hidup."

Naruto mengusap wajahnya kasar, ia merasa frustrasi sekarang ini. Kakashi menghela nafas, ia mengerti kegundahan hati Naruto yang dulu sempat menjadi anak didiknya di sekolah kepolisian.

"Hanya 2 hari Naruto. Setelahnya aku akan membiarkanmu menyelidiki kasus pembunuhan tadi." Putus Kakashi.

Naruto mendongakkan kepalanya, melihat Kakashi dengan perasaan campur aduk. "Benarkah?"

Kakashi mengangguk sembari tersenyum di balik maskernya, terlihat dari matanya yang menyipit. "Aku janji. Jadi cepat selesaikan tugasmu untuk menangkap Kakuzu dan Nick."

The Case ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang