Bab 16

825 167 26
                                    

Naruto memutuskan untuk melakukan introgasi pada keempat remaja yang merupakan orang saksi tewasnya korban bernama Kirisaki Chitoge. Semua jejak dan barang bukti yang ditemukan di TKP membuktikan jika memang kematiannya bukanlah sebuah kecelakaan. Ini merupakan kasus pembunuhan, dan diduga pelakunya merupakan salah satu dari keempat teman korban. Karena memang biasanya dalam kasus seperti ini orang terdekatlah pelakunya.

Saat ini mereka sedang berada di camp penjaga yang berada di dekat pintu masuk wilayah perkemahan tersebut. Camp tersebut dapat dikatakan besar, atau malah lebih cocok disebut sebagai sebuah rumah.

Naruto meminta bantuan kepada penjaga perkemahan untuk menggunakan empat ruangan berbeda untuk melakukan introgasi. Detektif itu meminta keempat orang saksi tersebut untuk menunggu di masing-masing ruangan. Hal ini ia lakukan untuk menganalisa siapa yang memberikan kesaksian palsu di antara keempatnya.

Ditemani seorang penjaga camp, Naruto memasuki ruangan pertama, ruangan itu adalah ruangan milik Miyamoto Ruri. Gadis berkaca mata itu tampak tenang menyambut kedatangan Naruto.

"Sebelum saya memulai introgasi ini, saya ingin kembali mengingatkan anda Ruri-san. Saya ingin anda untuk menceritakan yang sebenarnya dan menjawab dengan sejujurnya apa yang anda ketahui. Jika anda sampai memberikan kesaksian palsu, maka status anda sebagai saksi mungkin saja berubah."

"Berubah?" kening itu mengernyit, "Maksudnya?"

Naruto menarik nafas pelan, "Kematian Chitoge-san bukanlah sebuah kecelakaan." Naruto dapat menangkap ekspresi terkejut dari gadis di depannya. Tetapi sesaat kemudian Ruri dapat kembali mengendalikan ekspresinya.

"Maksudmu Chitoge dibunuh?"

"Ya, itu adalah analisa ku sejauh ini." Mata gadis itu bergerak ke sembarang arah, "Bisa kau ceritakan bagaimana kejadian malam itu? Saat Chitoge-san menghilang?"

Ruri mengangguk, "Kami sampai di sini pada pukul delapan, tetapi kami memutuskan untuk berkeliling di sekitar sebentar sebelum memutuskan untuk membangun tenda di tempat kami berkemah. Tepat pada pukul 10 siang kami memutuskan untuk membangun tenda. Raku membagi tugas untuk kami semua agar pekerjaan lebih cepat selesai menurutnya." Naruto mengangguk mendengarkan penjelasan gadis itu.

"Akhirnya aku, Onodera dan Maiko ditugaskan untuk mengurus tenda, sedangkan Raku dan Chitoge pergi mengumpulkan kayu bakar. Satu jam berlalu, kami dibuat terkejut dengan kedatangan Raku yang panik dan mengatakan jika Chitoge menghilang. Kami pun memutuskan untuk mencari Chiotge saat itu juga. Sekitar tiga puluh menit berselang, Raku menemukan jasad Chitoge di jurang tersebut. Maiko buru-buru memanggil penjaga setelah itu."

Naruto menatap serius gadis tersebut, untuk ukuran gadis SMA yang baru saja kehilangan temannya. Ruri tampak tenang memberikan kesaksiannya.

"Apakah ada sesuatu yang dikatakan Chitoge atau Raku sebelum meninggalkan kalian?"

Ruri tempak berusaha mengingat sesuatu, "Tidak ada yang spesial.. Maiko sempat menggoda kedua orang itu dan hanya dibalas senyum canggung oleh keduanya."

"Menggoda?"

Gadis bersurai coklat itu mengangguk, "Raku dan Chitoge adalah sepasang kekasih, mereka berdua baru saja menjalin hubungan. Jadi Maiko menggoda mereka karena hendak pergi berdua."

"Apa kalian bertiga selalu di tempat yang sama sepeninggal Chitoge dan Raku?"

"Tentu. Kami membangun dua tenda, satu tenda besar untuk para gadis dan yang lebih kecil untuk lelaki. Onodera memilih untuk mengurus tenda yang lebih kecil seorang diri, sedangkan aku dan Maiko mendirikan tenda yang lebih besar. Setelah selesai menyusun semua peralatan di dalam tenda, saat itu Raku datang."

The Case ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang