THE QUEEN 19:SUSPICION

1K 217 16
                                    

02.15 dini hari

"Hoaaaam" tengah malam begini, Elsa terbangun dari tidurnya.

"Huuuum, haus banget gue" Katanya sambil mengusap usap bagian lehernya dengan wajah bantal dan rambut teracak.

Ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar lalu pergi ke arah dapur. Namun saat melintas di ruang tamu, ia mendapati sang kakak ipar yang sedang tidur disana, ditemani berbagai lembar kertas dan 1 buku tebal.

Elsa berjalan mendekat, berniat membantu merapikan lembaran lembaran itu.

"Kak Al sampe ketiduran, karna kerja"

Saat sudah didepan sebuah meja, matanya terfokus pada Buku tebal itu, yang berjudul "Sawarna Group"
"Tebal amat ni buku" gumannnya pelan

"Loh tapi bukannya,nama perusahaan nya kak Al itu PT. Aldebaran sejahtera"Elsa bergumam dalam hati.

"Kalo pun ini ada hubungan kerja sama dengan perusahaan nya kak Al. Ini pasti urusan dia sama team perusahaannya dikantor . Kan harus di teliti bareng,  ngapain coba lagi dia repot repot sampe tengah malem buat pelajarin tentang perusahaan ini" Batin Elsa lagi dengan heran

Ia pun mengambil salah satu lembaran tersebut dengan hati hati.

"Laporan keuangan Sawarna Group" Batin Elsa membaca teliti judul 1 lembaran yang ia pegang.

Matanya membelalak tajam , sekilas banyak sekali gambaran grafik disana.

Ia pun beralih pada kertas kedua.
"Database Sawarna Group"

"Buat apa sebenarnya ini semua. Gue jadi makin penasaran sama ni orang, pokoknya gue harus selidiki lagi ini besok" Batin Elsa menatap heran pria yang sedang tertidur itu. Lalu ia rapikan semua itu, dan kembali pada tujuan awalnya untuk pergi kedapur.

••••

Di pagi hari.

"Huuuuum" Aldebaran menggeliat setelah bangun dari tidurnya. Lalu ia duduk, meregangkan otot-otot tubuhnya. Seketika matanya terpaku pada meja dihadapannya saat ini, sudah sangat terkesan rapi dan bersih.

"Perasaan semalem ini masih berantakan, karna gue ketiduran. Trus, apa ini Andin yang rapiin. Tapi kan gue dulu pernah larang dia, jadi ga mungkin lagi dia berani lakuin hal sama. Apa Elsa? Kalo memang dia, gawat berarti. Bisa bisa dia curiga sama gue" Batin aldebaran sambil memperhatikan dengan heran buku buku dan lembaran kertas di hadapannya.

Elsa tiba tiba melintas ke arah dapur dengan pakaian nya yang sudah terbalut rapi.

"Elsa" panggil aldebaran membuat si empunya nama menoleh.
"Ya, kenapa" sahut Elsa dengan santai
"Ini kamu yang rapiin meja ini?. Karna ga mungkin Andin yang lakuin"

Elsa mengangguk.
"Iya memang aku yang rapiin, soalnya semalem aku kebangun karna haus. Benci banget liat pada berantakan jadi aku rapiin. Eh tapi, kenapa tadi kak Al bilang ga mungkin mba Andin yg rapiin. Emang dia kenapa? Perasaan mba Andin juga sama kaya aku. Benci sama hal hal yang berantakan!"

"Ya engga, ga kenapa napa. Saya cuma takut dia kecapean doang, makanya saya larang dia buat rapiin barang barang saya" sahut aldebaran dengan ragu sambil memijat pelipisnya.

"Trus mau marah kalo aku yang rapiin?"
"Ya, memang saya mau marahin kamu. Seharusnya kamu ga perlu repot repot buat kemasin barang barang saya, karna saya bisa sendiri. Entar bukannya rapi malah makin berantakan kerjaan saya" Ujar Al dengan nada yang agak ditinggikan
"Aneh ya, seharusnya seneng loh. Pekerjaan nya jadi ringan, ini malah marah marah"
"Saya ga perlu bantuan kamu!"
"Kenapa? Ada yang ditakuti? Huh? Sampe marah marah gtu karna hal sepele"

QUEEN OF MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang