Selamat malam semua, maafkan nona m yang telah menghilang beberapa waktu terakhir ini. Semoga kedepannya ga ngilang-ngilang lagi yaa.
Oh iya, aku memohon sekali buat kalian para pembaca tunjukkin dong sebagai salah satu bentuk support kalian sama nona m dengan kasi bintang yang ada dibawah ini dan setiap bagian dari cerita-cerita ini. Nona m jadi extra semangat loh, kalo kalian nya antusias juga hehee. Yaudah, good night ya semoga sehat selalu.
Semoga mengobati sedikit kerinduan kalian pada "Queen of My heart " ya..
~Selamat Menikmati~
"saat ini Bu Rossa sudah baik baik saja pak, tadi saya periksa tekanan darahnya cukup tinggi dengan tekanan darah sistoliknya mencapai 170mmHg, tadi juga dari yang saya liat sepertinya ibu sempat mengalami serangan panik " Ujar dokter yang telah menangani Rossa. Setelah memeriksa kondisi Rosa dokter itu pun keluar dari kamar bersama seorang suster lalu mereka duduk diruang tamu bersama Roy dan juga Al untuk diberi penjelasan.
"Serangan panik?" Cetus Al dengan dengan wajah terkejut nya.
Roy sedikit melirik kearah Al ketika Al sadar lalu ia memutar bola mata nya kesembarangan arah. Al melirik adik semata wayangnya tampak jelas Dimata aldebaran menyimpan bertubi tubi pertanyaan.
"Tapi sekarang sudah tidak apa apa pak, beliau sudah sedikit tenang. Sudah saya resepkan beberapa macam obat untuk Bu Rossa, tolong untuk nanti dicari ke apotik terdekat"
Imbuh dokter yang berjenis kelamin pria itu sambil mengeluarkan kertas yang berisi tulisan tegak bersambung yang hanya bisa di baca oleh kaum tertentu."Tolong untuk dikontrol emosi beliau, jangan sesekali dan harus hindari memancing sesuatu yang seketika akan membuat beliau marah. Pertama yang pasti itu akan mudah saja membuat tensi nya seketika tinggi atau bisa saja lebih tinggi dari yang sekarang, dan yang kedua untuk menghindari serangan panik beliau" jelas dokter
"Terimakasih dok, sebenarnya pun saya gatau apa yang terjadi pada mama saya. Tiba tiba Ketika ditelfon oleh adik saya, mama katanya harus diperiksa langsung oleh dokter" Ujar Al
"Baiklah pak, tolong ya untuk kita semua sama sama menjaga keadaan Bu Rosa. Pola makan pun harus tetap di kontrol juga"
"Tolong ya untuk diperhatikan pesan saya ini, kalo begitu kami permisi dulu ya"Mereka saling tersenyum ramah dan berjabat tangan. Dokter dan suster itu pun beranjak dari duduknya lalu bersalam hangat pada Al dan juga Roy setelah itu mereka meninggalkan kediaman Rossa.
Setelah Dokter dan suster itu pergi Rupanya Al langsung mencocorkan adiknya dengan beragam pertanyaan.
"Lo apain mama sampai mama bisa gini" Al menatap tajam adiknya itu namun sang adik tampak nya tidak berani menatap kakaknya.
"Heh, jawab gue" Merasa pertanyaan nya tidak dihirau dia menegur.
"Lo datang datang ke Jakarta, ga ngabarin gue tiba tiba ngabarin dengan bawa kondisi mama seperti ini"
"Lo mancing mancing emosi mama lagi kan, kalo engga ga mungkin mama sampai kena serangan panik kaya gini"
"Lo ngomong apalagi sama mama ha"
"Roy, jawab gue!" Tegas AlRoy akhirnya berani mengangkat wajahnya dengan rasa takut. Ya Roy sangat menghargai sang kakak, ini adalah salah satu ajaran terbaik dari kedua orangtuanya. Sebenarnya ia juga tidak takut takut amat kalo kondisinya sedang santai, menurut nya ini sedikit menegang kan jadinya ia tampak gugup. Karna Aldebaran pasti akan berubah menjadi alde-maung yang sangat keras kepala itu,fikirnya.
"Gue ga ngomong apa apa Al" Sahut Roy dengan terbata bata.
"Kalo Lo tadinya ga ngomong apa apa, ga mungkin kondisi mama jadi begini." Kata Al dengan tatapan tajam versinya itu sambil menunjuk nunjuk wajah adiknya itu. Emosi Aldebaran sepertinya sedang berada di level 3.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF MY HEART
RomanceGadis perantau yang baru saja tinggal di kota Jakarta selama 3 bulan terakhir ini. Seorang dosen muda di universitas Pelita Nusa Jakarta. Dipertemukan dan dinikahkan dengan seorang CEO muda yang nyatanya sudah beristri. Namun ada rahasia dibalik ini...