16. Chaos

5.6K 504 256
                                    

Mobil mewah milik Heeseung berhenti tepat di area lobby sekolah dasar ketiga adik terkecilnya. Heeseung dan Jay beserta K dan Nicholas segera turun dari mobil dengan tergesa. Setelah itu, ke-empatnya bergegas berjalan menuju pak Budi -sang supir- yang nampak sudah berkumpul dengan para guru dan kepala sekolah, juga ada 2 satpam diantara mereka.

"Pak Budi!" panggil Heeseung.

"Tuan muda Heeseung.."

"Mana adik-adik saya?!" nada bicara Heeseung terdengar tinggi, diiringi dengan tatapan tajamnya.

Meski begitu, tak dapat di pungkiri raut wajah Heeseung terlihat sangat sangat khawatir, begitu juga dengan Jay.

"Maaf tuan muda.."

"Maaf? Sebenarnya apa yang terjadi dengan adik saya?!" Heeseung menatap satu persatu pak Budi, para guru, kepala sekolah dan satpam itu dengan tatapan tajamnya.

"Maafkan saya pak Heeseung, saya sudah teledor meninggalkan Sunoo dan Jungwon di lobby, tapi saya–"

"Saya tidak membutuhkan kata maaf! Saya hanya ingin tau dimana adik-adik saya sekarang!" Heeseung menyela ucapan bu Marisa, membuat sang empunya langsung terdiam dan menunduk takut. Sungguh sejak tadi rasa bersalah terus menghantui perasaan bu Marisa.

Namun mau bagaimana lagi, bu Marisa meninggalkan si kembar juga bukan tanpa alasan.

K yang berdiri di samping Heeseung pun lantas mengusap punggung sang sahabat dengan lembut, mencoba menenangkan Heeseung, "Hee, lo harus tenang, masalah ga akan selesai kalau pake emosi," ucapnya.

"Gue ga bisa tenang K! Adik-adik kecil gue dalam bahaya sekarang!" sahut Heeseung seraya mengusap wajah kasar setelahnya.

"Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi! Kalian jangan diam saja!" Jay yang sedari tadi diam pun akhirnya mengeluarkan suaranya. Jangan lupakan tatapan Jay yang begitu menyalang membuat siapa saja takut untuk melihatnya.

"Begini pak Jay.."

Beberapa guru serta satpam pun mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, penjelasan mereka yang bertele-tele membuat amarah Heeseung maupun Jay semakin memuncak.

"PENJAGAAN SEKOLAH INI BAGAIMANA?! CARA KERJA SATPAM JUGA BAGAIMANA?! SAMPAI ADIK-ADIK SAYA BISA DI CULIK DAN KALIAN HANYA DIAM SAJA! KALIAN BISA KERJA TIDAK?!" amuk Heeseung.

"Heeseung, please lo jangan emosi dong, kalau lo emosi gini masalah malah akan tambah rumit," ucap K masih mencoba menenangkan sang sahabat.

Heeseung memalingkan wajahnya, nafasnya memburu saking emosinya ia saat ini.

Hingga tak lama dari itu terdengar suara deru mesin motor. Yap, motor itu adalah motor milik Jake. Dan terlihat kini Jake dan Sunghoon tengah berjalan cepat menghampiri mereka setelah memarkiran motornya terlebih dahulu.

"Kak Hee, bang Jay.. gimana? Ni-ki sama si kembar baik-baik aja 'kan?!" tanya Jake.

Heeseung dan Jay hanya menggeleng pelan sebagai jawabannya.

"K-kak.."

"Jake kita ke ruang cctv sekolah, kita cek lewat cctv. Yang lain ga ada yang becus!" ucap Jay dingin seraya menarik tangan Jake untuk mengikutinya.

"Kalian ga denger apa kata adik saya? Adik saya mau cek ruang cctv, kenapa kalian diam saja?!" bentak Heeseung yang semakin kesal lantaran para guru, kepala sekolah dan satpam hanya diam termenung.

"Baik tuan," salah satu satpam pun akhirnya bergerak, berjalan menyusul Jay dan Jake untuk menunjukan jalan menuju ruangan cctv sekolah.

"Tuan muda saya minta maaf, semua salah saya karena terlambat menjemput tuan-tuan kecil. Tadi di tengah perjalanan terjadi masalah, ada beberapa motor yang tiba-tiba menghadang mobil, sehingga memperhambat penjemputan, terlebih lagi saya tidak tau apa alasan mereka menghadang mobil sampai mobil nya juga baret baret, saya minta maaf tuan muda," pak Budi memberanikan diri untuk menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya tadi saat ia dalam perjalanan menuju ke sekolah untuk menjemput si kembar.

KELUARGA EN-✨ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang