23. Baikan

5.3K 495 149
                                    

Chapter kemarin harusnya chap 22 eh malah ngetiknya 23 :( nah chapter ini baru bener 23 ehehe.


.





Heeseung dengan sang adik kecil yang ada di gendongannya berjalan menuju ruang bermain yang ada di rumah sakit, lebih tepatnya di lantai 6, sedangkan ruang rawat VVIP khusus keluarga ENHA/KIM ada di lantai 7. Tak perlu membutuhkan waktu lama, hanya turun satu lantai kini Heeseung bisa bersama si kecil Onu sudah berada di ruang bermain tersebut. Terlihat disana ada si bungsu Uwon yang tengah bermain bersama beberapa temannya, ada Daniel juga. Sedangkan Jay dan Ni-ki duduk di ruang tunggu bersama K serta Taki.

Dengan perlahan Heeseung berjalan mendekat pada kedua adiknya dan sahabatnya yang mungkin baru saja datang.

"Baru dateng, K?" tanya Heeseung membuat Jay dan K pun langsung menoleh, sementara Ni-ki dan Taki asyik bermain game dengan ponsel mereka masing-masing.

"Eh Hee, iya nih gue baru dateng terus tadi ga sengaja ketemu Jake sama Sunghoon di kafetaria mereka ngasih tau kalau Uwon ada di ruang bermain, jadi kesini dulu deh," jawab K.

Heeseung mengangguk paham, lantas dengan perlahan ia menurunkan si kecil Onu dari gendongnya dan Onu pun langsung di sambut hangat oleh sang abang Jay, dan juga K.

"Adek kapan dateng, hm? Kok abang gatau?" Jay membawa tubuh kecil Onu kedalam pangkuannya.

"Dali tadi Onu datang sama bang Jake sama bang Hoon, tapi bang Jay ga ada di kamal lawat," oceh Onu menjawab pertanyaan sang abang.

"Oh gitu ya, utututu bang Jay kangen banget sama adek!" Jay memeluk erat tubuh sang adik tak lupa ia juga menciumi gemas pipi gembil Onu.

"Eh udah ga pake selang oksigen lagi sekarang, adek udah sembuh?" tanya K seraya mengusak surai Onu dengan lembut, tak lupa K juga menunjukan senyum manisnya.

"Um! Tadi Onu ketemu doktel japan! Telus Onu di pakein maskel oksigen, di suntik juga! telus telus doktel japan bilang Onu boleh lepas selang nya, t-tapi belum sembuh," jawaban yang begitu polos tetapi mampu membuat ketiga orang dewasa yang ada disana tertegun saat mendengarnya.

"Pinternya adek abang, nanti abang traktir eskrim mintchoco banyak-banyak, tapi dengan syarat adek harus bener-bener sehat dulu," ucap Jay yang masih memeluk tubuh kecil Onu.

"Oki!! Abang plomis ya ga boleh tipu-tipu!" Onu dengan semangat menyodorkan jari kelingking mungilnya pada sang abang.

"Abang promise," Jay tersenyum seraya menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking sang adik.

Tanpa mereka tau, sejak tadi si bungsu Uwon tengah memperhatikan interaksi mereka dengan Onu.

"Yaudah sana gih samperin dedek nya, tuh ada Daniel juga, bisa main sama-sama," ujar Heeseung membuat Jay yang mendengar pun langsung menatap heran pada sang kakak.

"K-kak?"

"It's okay Jay," gumam Heeseung yang mengerti arti dari tatapan Jay.

"Boleh main sama-sama? Onu boleh ikut main?" cicit Onu pelan.

"Boleh dong sayang," sahut K.

"DANIEL!" lanjut K memanggil sang adik sepupu dan tentu Daniel yang di panggil pun langsung menoleh, "ajak Onu main juga ya!"

KELUARGA EN-✨ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang