17. Revenge

6K 476 209
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


Waktu terus bergerak, detik demi detik telah Heeseung dan adik-adiknya lalui. Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 6 lebih 15 menit, dan adzan magrib baru saja berkumandang beberapa menit yang lalu. Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, K dan Nicholas masih setia menunggu di depan emergency room, sudah sekitar 2 jam mereka menunggu di ruang tunggu, namun sampai detik ini para dokter dan suster yang menangani Ni-ki dan si kembar masih belum menunjukan batang hidungnya.

Di dalam sana terdapat Ni-ki, si kecil Onu dan si gemoy Uwon yang tengah di tangani oleh para tim medis. Heeseung dan adik-adiknya yang lain masih setia menunggu dan selalu berdo'a yang terbaik untuk adik kecil mereka, berharap Ni-ki dan si kembar akan baik-baik saja.

Heeseung yang tengah berdiri tepat di samping pintu emergency room terlihat cemas sekali, air matanya sesekali menetes namun dengan cepat ia menyekanya. Jay hanya duduk dalam diam, begitu juga dengan sang adik Sunghoon, K dan Nicholas. Sedangkan Jake duduk dengan tatapan kosongnya, dapat di lihat ada banyak bercak darah yang mengotori seragam sekolahnya, yah itu adalah darah yang di muntahkan oleh adik kecilnya, Onu.

Lalu kemana perginya para paman? Kenapa tak ikut mendampingi Heeseung dan adik-adiknya? Para paman The Mafia tentunya masih berada di markas The Rimbilz, masih ada beberapa urusan yang belum mereka selesaikan. Setelah semua urusan beres baru mereka semua akan menyusul ke rumah sakit.

"Jake," panggil Jay pelan seraya mendekati sang adik yang sejak tadi hanya menatap kosong pada dinginnya lantai.

"It's okay Jake, gue tau disaat kaya gini ga seharusnya gue bilang baik-baik aja karena nyatanya semua emang ga lagi baik-baik aja, but kita bisa percaya sama adek-adek kecil kita, mereka kuat Jake. Apalagi Onu, adik kecil kita yang satu itu ga akan mudah untuk menyerah," ucap Jay mencoba memberi ketengan pada Jake seraya menggenggam tangan sang adik yang terus bergetar sejak tadi.

"Gue takut bang.. d-darah, darah Onu banyak banget," sahut Jake lirih.

"Jake, lo percaya kan kalau Onu itu kuat?"

KELUARGA EN-✨ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang