Semalam ibu kota di guyur hujan lebat, membuat cuaca pagi ini nampak kurang bersahabat karena awan mendung masih menyelimuti langit diiringi dengan rintik-rintik kecil yang membasahai tanah. Hal itu membuat siapa saja pastinya malas untuk beraktivitas pagi ini, namun beruntungnya bagi kita semua termasuk ketujuh anak Kim bahwa hari ini adalah tanggal merah, yang mana kegiatan belajar mengajar serta beberapa pekerjaan libur.
Di mansion mewah keluarga Kim, tepatnya di salah satu kamar bercat baby blue terlihat si kecil Onu yang baru saja terbangun dari tidurnya. Onu terlihat sangat lucu saat mengerjap kan mata rubahnya yang indah beberapa kali menyesuaikan dengan cahaya kamar.
"Um.. jam belapa sekalang?" tanyanya entah pada siapa.
Lalu Onu melihat ke arah ranjang lainnya yang berada tepat di samping ranjangnya dan kosong, ia tak menemukan siapapun disana menandakan bahwa sang adik kembar Uwon sudah bangun dari tidurnya dan keberadaannya entah dimana sekarang ini. Lantas dengan cepat Onu pun turun dari ranjang dan berlari kecil keluar dari kamar.
"Selamat pagi tuan kecil," sapa salah satu maid saat berpapasan dengan Onu.
"Pagi bibi, um.. kakak, abang sama dedek dimana?" tanya Onu dengan sopannya.
"Tuan muda dan tuan kecil Jungwon ada di ruang keluarga, ayo saya antar kesana tuan kecil,"
"Um! Telimakasih bibi,"
Sang maid pun membantu Onu menaiki lift untuk menuju lantai utama atau lantai satu.
Ting!
Tak perlu membutuhkan waktu lama kini Onu sudah berada di lantai satu, dan ia pun dengan penuh semangat berlari menuju ruang keluarga, sedangkan sang maid kembali ke atas untuk melanjutkan tugasnya.
"Uwooooooooon!" panggil Onu membuat sang empunya nama yang saat ini tengah asyik menonton kartun ditemani oleh beberapa camilan pun menoleh.
Terlihat disana juga ada sang abang Jake yang tengah membantu Ni-ki mengerjakan tugasnya dan abang Sunghoon yang menemani Uwon menonton acara kartun favoritnya.
"Selamat pagi kak Onuuuuuu!" sapa Uwon saat Onu sudah berada di ruang keluarga.
"Eh adek udah bangun," Sunghoon menarik Onu, lalu memangkunya.
"Selamat pagi bang Sunghoon, selamat pagi dedek," sapa Onu seraya tersenyum lebar.
"Pagi juga dek," Sunghoon mengecup gemas pipi gembil sang adik.
"Hm abang ga di ucapin selamat pagi nih?" ujar Jake.
"Ni-ki juga?"
"Ehehe lupaa, selamat pagi bang Jake! Bang Ni-ki ga, soalnya nakal ejek ejek Onu telus ga bisa bilang EL," ucap Onu seraya mempoutkan bibirnya lucu.
"Dih padahal emang kamu kan ga bisa bilang ER, coba bilang ER!" sahut Ni-ki.
"EL el elrrr, ga bisa susah!"
"Tuh kan emang beneran ga bisa bilang ER!"
Bibir Onu kini mencebik lucu, "bang Ni-ki diem! Mau aku pukul?! Dasal abang nakal!"
"Biarin ga takut, pukulan kamu mah ga ada apa-apanya, kicil sangat," Ni-ki nampaknya semakin menjadi.
"Ih aku benelan pukul ya!" Onu sudah siap melayangkan pukulannya, namun lebih dulu di cegah oleh Sunghoon.
"Anak baik baik ga boleh pukul pukul orang dek, apalagi pukul abangnya, dosa. Itu namanya adek anak nakal," Sunghoon mencoba menberi pengertian dengan lembut pada sang adik.
"Kata bang Jay anak baik itu ga ejek-ejek orang, bang Ni-ki ejek kak Onu terus ga bisa bilang ER, berarti bang Ni-ki ga goodboy, gitu kata bang Jay," oceh Uwon dengan polosnya yang masih asyik memakan camilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA EN-✨ [COMPLETE]
Fiksi PenggemarHanya berkisah tentang keseharian keluarga KIM, yang mana Heeseung sebagai kakak tertua harus extra sabar menjaga ke-enam adiknya.