[II] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 385: Keberangkatan, Ke Rumah Keluarga Dongfang (7)

Tuan Xia menganggukkan kepalanya dan tersenyum, "Saya mengerti. Mulai sekarang, saya akan mengawasi dan mendorong generasi muda Keluarga Xia untuk bekerja keras dalam kultivasi mereka sehingga bahkan ketika Tuan Lingxiao pergi, Keluarga Xia akan tetap abadi, selamanya."

Dia tidak tahu mengapa, tetapi Tuan Xia merasa bahwa Tuan Lingxiao akan mengikuti langkah gadis kecil ini dan pergi. Begitu itu terjadi, Keluarga Xia hanya bisa bergantung pada diri mereka sendiri.

"Baik, saya akan pergi dulu. Hati hati. Xiao Ye, Luo Li, ayo pergi."

Gu Ruoyun mengepalkan tangannya untuk memberi hormat sebelum berjalan keluar pintu, perlahan menghilang dari pandangan Tuan Xia.

Tuan Xia memperhatikannya saat dia pergi dan bergumam pada dirinya sendiri, "Mungkin, tidak lama lagi, seluruh daratan akan tahu nama Gu Ruoyun. Bahkan Tiga Otoritas Besar hanya bisa menatap keberadaannya."

Bagaimanapun, Tuan Xia tidak akan pernah menduga bahwa ramalannya akan menjadi kenyataan. Tidak lama kemudian, daratan akan sepenuhnya didominasi oleh Sekte Iblis! Bahkan Tiga Otoritas Besar akan bergantung pada Sekte Iblis untuk bertahan hidup.

...

Di Negeri Black Turtle, di sepanjang jalan yang ramai, raungan marah bisa terdengar.

"Aku Kaisar! Apa hakmu untuk melarangku makan daging? Orang itu hanya Pensiunan Kaisar, apa haknya untuk menghentikanku makan daging? Jika kamu mendengarkan bajingan itu, aku akan menghancurkan kalian semua sekarang juga! Sial, aku ingin makan daging!"

Di luar restoran, Gu Ruoyun, yang kebetulan lewat, mendengar suara yang dikenalnya. Dia mengangkat alis dan melihat ke dalam. Seketika, tubuh besar muncul dalam garis pandangnya.

Pang Ran telah meletakkan kedua tangan di pinggulnya dan menunjuk dengan marah ke hidung pengawal kekaisaran. Matanya menyemburkan api, dia berharap bisa memotong pengawal kekaisaran menjadi delapan bagian.

Pengawal kekaisaran tampak benar-benar tak berdaya. Kaisar kecil ini hebat dan semuanya kecuali dia terlalu suka makan daging. Dia tidak akan bahagia tanpa itu. Namun, Pensiunan Kaisar telah memberikan perintah bahwa tidak ada yang diizinkan untuk mengizinkannya makan daging. Jika tidak, mereka akan dihukum dengan membawa seratus papan kayu.

"Yang Mulia, Pensiunan Kaisar telah mengeluarkan perintah. Bawahan ini tidak berdaya."

"Apa?"

Pang Ran melompat gila saat dia meraung, "Saya Kaisar, dia hanya dianggap sebagai bola! Jika Anda terus mendengarkan bajingan itu, lebih baik Anda menjauh dari saya!"

Ini sangat menyebalkan! Dia pikir. Orang itu bahkan bukan hantu! Dia sudah pergi berbulan madu dengan Ibu Kekaisaran saya, namun dia masih mengirim orang untuk memantau saya!

Dalam cara dunia, bahkan makan daging babi panggang merah adalah suatu prestasi yang sulit.

Tepat saat Pang Ran hendak terbang ke kegilaan, suara tawa samar terdengar. Itu dipenuhi dengan sanjungan, "Pang Ran, baru beberapa saat sejak terakhir kali kita bertemu, bagaimana mungkin kamu menjadi jauh lebih gemuk?"

Pang Ran terkejut. Dia menoleh untuk menemukan wajah tersenyum di depan matanya. Dia berkedip berulang kali sebelum menyerang Gu Ruoyun dengan tangan terbuka lebar.

"Dewi, aku sangat merindukanmu!"

Hong!

Tiba-tiba, sosok berpakaian merah darah muncul, menghalangi Gu Ruoyun dari pandangan Pang Ran. Rambut keperakan sosok itu membuatnya tampak seperti dewa.

Saat ini, wajah pria yang tak tertandingi itu sedingin es dan aura dari tubuhnya mulai bergerak. Sebelum Pang Ran bahkan bisa mencapai Gu Ruoyun, dia terlempar ke samping oleh aura kuat seperti topan itu. Tubuhnya yang hampir 120 kilogram menabrak dinding, menyebabkannya runtuh.

Tetapi meskipun menahan benturan yang begitu berat, Pang Ran berdiri lagi seolah-olah tidak ada yang terjadi. Dia menggosok hidungnya dan berkata, "Dewi, bukankah kamu mengatakan bahwa selama aku menjadi Kaisar, aku bisa makan daging? Sekarang aku sudah menjadi Kaisar tetapi mereka masih menolak untuk mengizinkanku makan daging. Karena aku tidak bisa makan daging, aku tidak ingin lagi menjadi Kaisar. Siapapun dapat memiliki tahta jika dia mau."