1 • Prolog

652 18 0
                                    

Ini cerita pertama aku, hope you enjoy !

• • •


" Apakah kau sudah siap nak ?" Tanya Seungcheol sambil mengetuk pintu kamar putrinya.

" Sebentar lagi appa ! Aku akan menyusul nanti ! Appa turun duluan saja !" Seungcheol tersenyum.

" Baiklah , Appa dan Eomma akan menunggumu di lantai Bawah. "

" Hmm.. baiklah "

Hari ini adalah hari dimana Choi akan menjodohkan Rana dengan anak temannya, sekaligus mereka akan bertunangan.

Jantung Rana berdebar dengan cepat. Karena jujur saja, iya belum pernah bertemu dengan pria yang akan menjadi calon suami nya itu. Sedangkan ayahnya selalu membicarakan pria itu dengan segala kelebihan dari pria itu.

"Nona, kau memilih perhiasan kepala yang mana ?" Ucapan pelayan perempuan nya, membuat ia tersadar dari lamunannya.

" Ah, tolong pilihkan yang terbaik untukku eonni "Ucap Rana dengan senyumnya.

Pelayannya lalu memakaikan perhiasan yang mengelilingi kepala Rana.

" Baiklah ini sudah selesai, nona terlihat begitu cantik "

Rana terkekeh, " terimakasih eonni ". Pelayan itu mengangguk lalu memberikan senyum.

Hari ini Rana menggunakan gaun yang panjangnya semata kaki. Menggunakan sepatu hak putih, beberapa aksesoris yang memberi sensasi padanya, dan sedikit polesan pada wajah mungil Rana. Rambut coklat Nara yang ikal, sengaja di biarkan tergerai begitu saja.

" Aku akan turun sekarang ". Pelayan wanita itu mengangguk lalu menggenggam udara, memberikan semangat pada Rana.
                           
                                  • • •

Disisi lain, Jeon Wonwoo juga merasakan bahwa jantungnya berdebar dengan cepat. Tetapi ia berusaha bersikap tenang. Ayahnya bilang, Rana adalah gadis yang cantik dan baik. Itulah yang membuat Wonwoo penasaran dengan Rana.

Sekarang, ia sedang duduk di sebelah ayahnya yang sedang berbincang kecil dengan ayah Rana.

Ia merapihkan jas hitamnya yang sedikit terlipat. Malam ini, ia menggunakan setelan jas hitam, sepatu yang baru dibelinya kemarin, dan ia juga menyisir rambutnya ke arah belakang, sehingga membiarkan keningnya dilihat orang-orang.

10 menit kemudian, seseorang turun dari tangga rumah yang begitu besar ini. Suara sepatu hak nya begitu terdengar sehingga semua orang yang ada di dalamnya, mengalihkan pandangannya ke arah tangga.

Rana terlihat turun dari tangga menggunakan gaun cantiknya. Ia sedikit tersipu karena orang orang melihatnya dengan kagum. Wonwoo dan semua orang yang ada di sana dengan refleks berdiri dari sofa berlapis emas itu. Rana sampai di lantai bawah dan menundukkan badannya.

" Selamat sore " ujar Rana dengan senyum manisnya.

Keluarga Wonwoo juga menundukkan badannya, menyapa balik Rana. Wonwoo hampir kehilangan kesadarannya karena terpaku dengan kencantikan yang terpancar dari wajah mungil gadis bergaun putih itu. Tapi ia dengan cepat kembali sadar dan berusaha bersikap tenang.

" Duduklah di sana " ucap Pak Choi dengan menunjuk Kursi sofa berukuran satu orang yang terdapat di sebelah kiri kursi Wonwoo.

"  Mari kita sedikit berbincang terlebih dahulu, agar kalian berdua merasa sedikit lebih nyaman " lanjut Pak Choi seraya tersenyum ala bapak bapaknya itu.

                                   • • •

PROLOG SELESAI !

JANGAN LUPA VOMENTNYA ! ♥

[ SELESAI DI REVISI ]

Is This Happy Ending ? || ft. Wonwoo Jeon ✓[ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang