31 • 5 Month

103 6 0
                                    

" Wonwoo-ya " panggil Rana mengguncang pelan tubuh Wonwoo yang sedang berbaring di ranjang karena waktu makan malam sudah tiba.

Tak ada tanggapan dari lelaki itu membuat Rana kembali mengguncang pelan tubuh Wonwoo.

" Wonwoo-ya "

" Eunghh " erang Wonwoo lalu membuka mata sebentar sebelum menutupnya lagi.

" Waktu makan malam sudah tiba. " Ujar Rana lalu meninggalkan Wonwoo untuk mengambil nampan makanan Wonwoo yang di letakan oleh perawat di atas laci sebelah pintu kamar Wonwoo.

" Rana-ya, aku tidak nafsu makan. Aku mual" ujar Wonwoo membuat Rana terdiam sebentar sebelum mengubah arah tujuannya menjadi ke sofa di mana tasnya ia taruh disana.

Rana pun mengambil satu kantung plastik dan kembali berjalan ke sisi ranjang Wonwoo.

" Ini, muntahkan saja disini " ujarnya lalu menekan tombol otomatis yang membuat bangsal Wonwoo menjadi duduk.

" Sepertinya aku tidak terlalu ingin muntah. Tapi aku merasa badanku lebih tak enak dari pada kemarin. " Ujar Wonwoo lalu bersandar di bangsalnya dengan mata yang tertutup.

" Apa harus ku panggilkan dokter ?" Tanya Rana seraya menatap iba sang suami yang sepertinya menahan rasa sakit.

" Tidak. Aku tidak apa. "

" Kalau begitu sarapan buah saja ya ? Ya ?"

Paksaan Rana membuat kepala Wonwoo mengangguk pasrah. Ia tahu Rana memaksanya seperti ini karena tak mau memperburuk ke adaan tubuhnya jika sampai dirinya tak sarapan.

" Buka mulutmu " ujar Rana menyodorkan garpu dengan buah melon di atasnya.

Wonwoo membuka mulutnya lalu masuklah buah hijau itu ke dalam mulut Wonwoo.

Suapan itu terus terulang sampai akhirnya terhenti karena seseorang masuk ke dalam kamar Wonwoo setelah mengetuk pintu.

" Dokter do ah ?" Rana bangkit dari duduknya lalu meletakkan mangkuk melon yang sisa setengah itu di atas nakas.

Sang dokter tak berjalan mendekat. Sepertinya ia hanya akan menyampaikan sesuatu dari ambang pintu.

" Nyonya Jeon, tolong temui saya di ruangan saya jam 1 siang nanti. " Ujarnya dengan senyum ramah mengembang di wajahnya.

" Ah, baik. "

Do ah mengangguk sebelum kembali bersuara, " apa ada masalah ?"

" Wonwoo tidak ingin sarapan. Dia bilang mual. Makanya saya kasih buah saja. " Ujar Rana.

" Tidak usah khawatir. Mual itu datang karena efek samping kemoterapi. Jika nafsu makan belum kembali selama lebih dari 15 jam, saya akan periksa tuan Jeon kembali." Ujar Do ah lalu berpamitan dari sana meninggalkan Wonwoo dan Rana berdua.

" Kau merasa lebih baik ?" Tanya Rana yang sudah kembali duduk di sebelah bangsal Wonwoo.

Wonwoo menggeleng membuat Rana menghela sedih dan kembali menyuapi melon pada Wonwoo.

• • •

" Yeay ! Jaeyi sudah boleh pulang. " Ujar Hoshi seraya menggandeng tangan kecil sang anak kemudian mengangkat tangan mungil itu naik sempurna.

" Iya ! Setelah ini tepati janji appa ya !" Beo Jaeyi bersemangat.

" Baiklah. "

Mereka berdua berjalan ke arah basement dengan tenang, terutama Hoshi yang sudah tidak menggunakan gips lagi. Kondisi kaki dan tangannya sudah sepenuhnya pulih.

Is This Happy Ending ? || ft. Wonwoo Jeon ✓[ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang