21 • After Surgery

102 8 0
                                    

Wonwoo dan Jeonghan sudah di pindahkan ke kamar rawat inap tadi malam. Mereka beristirahat di atas bangsal masing-masing.

Jeonghan sudah sadar sejam yang lalu, sedangkan Wonwoo belum membuka matanya sejak keluar dari ruang operasi.

Kakak laki-laki itu sedang menyantap makan malamnya yang di berikan perawat beberapa menit yang lalu, dengan posisi bangsal setengah duduk.

Sowon juga setia membantu Jeonghan, sedangkan Chan sudah tenang, tidur di sofa besar ruang VIP.

Rana sedari tadi hanya menatap Wonwoo yang masih memejamkan matanya. Ia juga tak beranjak dari kursi, yang ada di sebelah bangsal Wonwoo.

Mata cantik nya menulusuri pahatan wajah Wonwoo yang tampan. Tangannya juga terangkat mengelus tangan Wonwoo.

Tak ada perbincangan di antara mereka semua, sampai akhirnya jari Wonwoo bergerak. Diikuti bola mata nya yang berputar dengan kelopak mata yang masih tertutup.

Rana berdiri dari duduknya, untuk memastikan.

Wonwoo membuka matanya perlahan, lalu mengerjapkan nya berusaha membiasakan matanya yang terkena silau lampu kamar.

Tangan Rana juga membantu menghalangi cahaya yang terang itu di depan mata Wonwoo, lalu melepasnya perlahan agar Wonwoo lebih terbiasa.

" Rana-ya ?"

" Kenapa ? Aku disini ?" Ucap Rana sembari menyibak poni Wonwoo yang menutupi dahinya.

" Oh ? Wonwoo-ya, kau sudar sadar ?"

Mendengar suara Jeonghan, Wonwoo langsung menolehkan kepalanya ke sumber suara dan menemukan Jeonghan yang tengah di suapi makanan.

Wonwoo mengangguk kecil sebelum kembali menatap Rana. " Aku lapar ". Ucapnya tiba tiba sembari mengelus pipi Rana.

Rana terkekeh, " baiklah. Aku akan keluar memanggil dokter untuk memeriksa mu. Sekalian meminta izin perawat untuk memberikan makan malam mu".

" Tunggu " cekat Wonwoo. Rana hanya menolehkan dengan alis yang naik menunggu perkataan Wonwoo.

" I love you Rana-ya "

Rana mematung sebentar, lalu kembali tersadar. " Ada apa ? ".

" Kenapa ? "

" Tidak, Love you too " ucap Rana sembari tertawa geli lalu meninggalkan Wonwoo.

Jeonghan dan Sowon hanya bergidik melihat kelakuan adik mereka.O

• • •

" Sepi sekali. Ingin cepat pulang saja. Kerjaan ku juga pasti menumpuk karena mengambil cuti. " Hoshi mencibir sejak tadi.

Ia begitu kesepian karena tak ada siapa pun di ruangannya. Hanya perawat yang 3 jam sekali masuk, memeriksa atau bahkan mengantar makanan untuk Hoshi.

Ia mengambil handphonenya di nakas, lalu memainkannya sebentar.

Tak lama, pintu ruangan terbuka. Hoshi tak peduli karena sudah tahu bahwa itu perawat yang akan mengganti infusnya, karena beberapa menit lalu ia menekan belnya.

1 jam yang lalu, perawat masuk dan melihat infus Hoshi yang sudah mulai habis. Ia bilang jika infusnya habis, silahkan tekan belnya dan perawat itu akan datang lagi membawa kantung infus yang baru.

" Permisi "

" Masuk saja " ujar Hoshi tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.

Orang itu mendekat. Hoshi mengulurkan tangannya yang di infus pada orang tersebut, bermaksud mempermudah sang perawat.

Is This Happy Ending ? || ft. Wonwoo Jeon ✓[ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang